Ranpur Buatan Anak Negeri

Ada beberapa macam ranpur yang telah dibuat oleh anak negeri untuk kepentingan TNI dalam menjaga negeri ini

Pesawat SU-30

Pesawat dari keluarga Sukhoi ini pesawat MultiRole buatan Rusia yang melengkapi angkatan peralatan Tempur TNI AU

Senapan Serbu (SS2) V5 Buatan PT Pindad

Senapan SS2 buatan Pindad yang telah mengantarkan Militer Indonesia menjuari kejuaraan Tembak di beberapa Negara

Kapal Trimaran

Kapan Cepat Rudal yang akan di produksi oleh Indonesia di Banyuwangi pada tahap kedua dimana yang tahap pertama kapal tersebut telah terbakar.

Monday, April 13, 2015

Amerika Serikat Protes, Pesawatnya Disergap Jet Tempur Rusia

Pesawat tempur Amerika Serikat F-22 menjegat Bomber Rusia di Alaska pada 2011. September 2014, pesawat F-22 menjegat lagi dua Bomber Bear TU-95, dua Mig-31, dan dua pesawat tanker IL-78 di pantai Alaska. Peristiwa ini diduga terkait meningkatnya ketegangan NATO dan Rusia akibat krisis Ukraina. USAF

Washington – Amerika Serikat melayangkan protes ke Moskow setelah jet tempur Rusia mencegat pesawat terbangnya dengan cara yang tidak aman dan profesional, Selasa, 7 April 2015.

Dalam keterangannya kepada media, markas pertahanan di Pentagon menyatakan sebuah pesawat angkut militer AS, RC-135U, disergap jet tempur Rusia SU-27 Flanker ketika terbang di atas Laut Baltik pada Selasa lalu. “Insiden ini berlangsung di wilayah udara internasional di sebelah utara Polandia.”

Menurut juru bicara Pentagon, Mark Wright, awak pesawat AS yakin aksi yang dilakukan pilot Rusia itu sangat membahayakan dan tidak profesional. Mereka bermanuver agresif ketika mendekati pesawat yang dikendalikannya dan berkecepatan tinggi.

Kantor berita milik pemerintah Rusia, Sputnik, mengabarkan, burung besi AS tersebut terbang menuju perbatasan Rusia dalam kondisi transponder dimatikan. “Jet Rusia sengaja terbang di sekitar pesawat AS beberapa kali untuk mengidentifikasi dan mengetahui nomor ekor pesawat,” tutur Mayor Jenderal Igor Konashenkov, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia.

Namun demikian, keterangan Konashenkov dibantah salah seorang pejabat Komando Eropa-AS. “Menyebut transponder mati adalah sebuah kesalahan,” ucapnya.

Wright berujar, Pentagon dan Kementerian Luar Negeri akan mengajukan protes sesuai dengan jalur diplomatik kepada Rusia.

Ini bukan pertama kali AS mengeluh soal insiden pencegatan melibatkan RC-135U dan SU-27. Setahun lalu, sebuah jet Rusia terbang dengan kecepatan tinggi di atas Laut Okhotsk, sebelah barat Pasifik. Pejabat di AS menyebutkan aksi itu merupakan tindakan paling berbahaya dalam beberapa dekade ini. Selanjutnya Pentagon mengajukan komplain ke militer Rusia mengenai kejadian ini. (TEMPO.CO)

Sumber: JKGR

Ini Peran Kelompok Din Minimi yang Bunuh Dua TNI


Kapolda Aceh Irjen Pol Husein Hamidi memperlihatkan barang bukti yang berhasil disita dari tersangka komplotan bersenjata pimpinan Din Minimi di Polres Lhokseumawe, Senin 13 April 2015. (VIVA.co.id/Zulfikar Husein)

Selama 2014 hingga April 2015 Polda Aceh berhasil menangkap sedikitnya 13 anggota kelompok bersenjata pimpinan Din Minimi. Komplotan ini terlibat sejumlah kasus kriminal bersenjata di Aceh, salah satunya penculikan dan pembunuhan dua anggota Kodim TNI Aceh Utara beberapa waktu lalu. Semua yang berhasil ditangkap memiliki peran yang berbeda-beda.

Kapolda Aceh, Irjen Pol Husein Hamidi, pada saat konferensi pers di Polres Lhokseumawe menjelaskan, polisi berhasil menangkap 13 tersangka di sejumlah wilayah di Aceh termasuk di wilayah Riau. Berikut kronologinya:

Pertama kali polisi berhasil membekuk DN dan NR, mereka anak buah Din Minimi. Kemudian polisi berhasil menangkap SH dan AR. Keduanya berperan sebagai penyuplai logistik untuk kelompom bersenjata tersebut.
Lalu polisi mencokol IR yang bertugas memantau lokasi dan pengawas dalam aksi penculikan di Dewantara, Aceh Utara, 18 Februari 2015.

Lalu polisi menangkap yang bertugas pemasok logistik. Juga MM yang juga bertugas memasok logistik dan mencari target atau korban yang akan diculik. “Dia (MM) juga penjemput Din Minimi dari Aceh Timur ke Aceh Utara,” kata Kapolda Aceh.

Sementara di Riau, polisi berhasil menangkap YM dan MD. Keduanya berperan sebagai penculik dan melakukan pengancaman. Kamudian pada 10 April 2015, polisi berhasil menangkap seorang kurir senjata api, MA. Juga DK yang bertugas menyimpan titipan senjata api untuk Din Minimi cs.

Setelahnya, polisi menangkap AR bersama seorang anak buahnya yang berperan sebagai penyuplai senjata api. Selain itu AR dan anak buahnya juga bertugas merekretu anggota baru. “Yang bersangkutan juga residivis. Bukan hanya 2014 dan 2015, tapi tahun-tahun sebelumnya dia juga sering melakukan kriminal,” kata Kapolda.

Sumber: Vivanews.

Pesawat Baru Gagasan PT DI Bakal Mirip KRL

Pesawat komersial baru yang digagas PT Dirgantara Indonesia punya konsep berbeda dengan biasanya. Bukan mengandalkan ketangguhan teknologi seperti umumnya pesawat baru dibuat, melainkan mengandalkan kekuatannya melayani penumpang.

Presiden Direktur PT Dirgantara Indonesia, Budi Santoso, mengungkapkan, pesawat baru itu ditargetkan akan melayani rute-rute pendek, misalnya Tanjung Karang - Palembang, Jakarta - Cirebon, dan lainnya.

Pesawat yang diberi nama N-245 itu mungkin saja punya target tujuan akhir sama jauhnya dengan pesawat biasa namun memiliki beberapa pemberhentian untuk menurunkan dan menaikkan penumpang di titik tersebut. Istilahnya, multi hop atau spoke to spoke.

Sebagai contoh, pesawat terbang dari Jakarta dengan target akhir Surabaya. Namun, pesawat tersebut berhenti di Cirebon dan Semarang untuk naik turun penumpang. "Jadi seperti KRL," kata Budi saat ditemui di National Innovation Forum di Puspiptek Serpong, Senin (13/4/2015).

Ya, mungkin sekarang sudah ada pesawat yang melayani jarak tertentu dengan pemberhentian di antaranya. Namum, rute N-245 bakalan lebih pendek, maksimal hanya 200 mil laut sekali terbang.

Budi mengatakan, N-245 awalnya bisa dikonsentrasikan ke rute pendek dengan minat penumpang kecil. Namun di masa depan, pesawat tersebut bisa dioperasikan lebih luas. Budi percaya, minat warga Indonesia untuk naik pesawat walaupun dengan jarak pendek bakal tumbuh.

Direncanakan memiliki kapasitas angkut 50 penumpang. N-245 diharapkan mampu bersaing dengan pesawat jenis ATR 42 dan Q 300. Syukur jika N-245 juga bisa menggantikan pesawat seperti ATR 72 yang kini dipakai maskapai macam Garuda Indonesia untuk rute pendek.

Budi menuturkan, N-245 adalah pengembangan dari CN-235. Sayap pesawat tersebut akan menggunakan sayap yang sebelumnya dikembangkan untuk CN-235. Untuk badan pesawat, dasarnya adalah badan CN-235 yang kemudian dimodifikasi bagian ekornya.

Saat ini, N-245 tengah memasuki tahap perencanaan. Ke depan, akan ada simulasi dan evaluasi secara ekonomi sebelum pengembangannya. Bila memang memungkinkan secara ekonomi, N-245 akan mulai dikembangkan tahun depan.

Budi mengatakan, pengembangan N-245 bakal lebih murah. Bila pengembangan pesawat N-250 sudah menelan biaya hampir 2 miliar dollar AS, pengembangan N-245 hanya akan menelan biaya sekitar 150 juta dollar AS.

Ia juga menambahkan, keuntungan pengembangan juga akan dicapai lebih cepat. Dengan adanya 50 - 70 pembelian saja, keuntungan sudah akan didapat. "Sekarang waktunya kita juga harus berpikir ekonomi," kata Budi.  

Sumber: Kompas

Harga Murah Sukhoi SU-35 Menarik Perhatian di Indonesia

Sukhoi. www.media.npr.org
Indonesia telah mengincar harga murah pesawat Sukhoi SU-35 untuk menggantikan F-5 Tigers.

Kepala United Aircraft Corporation (UAC) Yuri Slyusar mengatakan kepada Interfax di Kota Ho Chi Minh pada Selasa, menyatakan bahwa Indonesia tertarik untuk membeli pesawat ini. Negosiasi awal telah dimulai.

Kantor berita Antara melaporkan pada bulan Februari bahwa Angkatan Udara Indonesia ingin mengganti pesawat F5 yang menua dengan pesawat tempur Sukhoi Su-35 multirole dari Rusia.

Mengutip Marsekal Agus Supriatna bahwa Sukhoi Su-35 sepenuhnya memenuhi permintaan Angkatan Udara Indonesia untuk pesawat tempur garis depan. Lebih lanjut ia menambahkan bahwa ia tidak mengharapkan teknisi Indonesia memiliki masalah pelayanan pesawat tersebut.

Sukhoi Su-35 saat ini beroperasi di Angkatan Udara Rusia. Pesawat tempur bermesin ganda yang merupakan turunan lanjutan dari pesawat asli Su-27 era Soviet mampu terbang yang tinggi, cepat dan membawa sebuah senjata yang sangat besar dan sensor payload. Biaya pesawat sekitar $ 65.000.000 dibandingkan dengan Eurofighter dan Dassault Rafale lebih murah hampir tiga kali lebih.

Saat ini, Indonesia mengoperasikan dua jenis Sukhoi jet, Su-27 dan Su-30 MK2.[defenseworld]

Sumber: Garuda Militer  

China Geram dengan Campur Tangan AS di LCS

Peta dikeluarkan Kementrian pendidikan sekolah dasar RRC
pada tahun 1938
Pihak berwenang China tidak puas dengan tindakan Presiden AS Obama yang mencampuri urusan dalam negeri di kawasan Asia, ungkap surat kabar Jerman “Die Welt” dalam laporannya. Secara resmi China menyalahkan AS karena intervensinya di Asia, dan ke depan diminta harus menahan diri dari campur tangan urusan wilayah Asia.

China mencari perdamaian dan stabilitas dan siap berpartisipasi dalam negosiasi untuk mengurangi ketegangan di wilayah tersebut, ujar perwakilan dari Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying.

Sebelumnya, Presiden AS Barack Obama menuduh Cina perilaku agresif dalam konflik dengan negara tetangga atas wilayah tertentu di Laut Cina Selatan. China tidak selalu mematuhi “norma dan aturan internasional,” terkait sengketa teritorial dengan negara-negara tetangga, kata Presiden AS Barack Obama.

Menurut Obama, China menggunakan ukuran dan kekuatannya, untuk memaksa negara-negara dalam posisi tertekan. Chunying membantah tuduhan tersebut, dan mengungkapkan harapan agar Amerika Serikat membantu mempromosikan stabilitas dan perdamaian di kawasan Asia. Pejabat itu juga menyatakan bahwa “negara-negara yang tidak memiliki klaim wilayah harus tetap menjauh dari urusan tersebut,” menurut surat kabar “Die Welt”.

Kawasan Asia ditandai dengan bergemuruhnya berbagai sengketa teritorial selama bertahun-tahun. Sengketa itu melibatkan China, Vietnam, Taiwan, Filipina dan negara-negara Asia lainnya.(sputniknews)

Sumber: JKGR

Rusia dan India Upgrade Su-35 fighter Generasi Kelima

Rusia dan India telah menandatangani kesepakatan untuk bersama-sama mengembangkan pesawat generasi kelima dari Su-35 super Flanker multirole fighter, menurut laporan  Defense News di Virginia.

Pesawat tempur ini akan menjadi pesawat tempur generasi kelima seperti pesawat AS Lockheed Martin F-22 Raptor dan F-35 Lightning II, dan berbeda dengan versi generasi keempat dari Su-35 di mana Rusia dan China sedang menegosiasikan kesepakatan.

Su-35 super Flanker akan kalah bersaing dengan pesawat tempur generasi kelima lainnya dan China tidak perlu terjebak dalam permainan one-upmanship dengan India dan Rusia, kata seorang ahli yang dikutip dari tabloid global Times.

Generasi kelima Su-35S  
Defense News mengutip seorang dalam militer Rusia yang menyatakan bahwa Moskow dan New Delhi telah menandatangani kesepakatan untuk merancang pesawat yang disebut Rusia sebagai generasi kelima dari Su-35 di India, dengan varian India yang disebut Su-35S. Sergey Chemezov, CEO perusahaan negara ekspor teknologi Rusia Rostec, dikutip oleh situs web yang mengatakan, "Kami telah melakukan negosiasi dan telah menandatangani protokol untuk Su-35 ... Sekarang kita bekerja pada merancang ide-ide untuk kontrak ini dan menciptakan platform manufaktur untuk pesawat generasi kelima."

Perubahan dari generasi keempat Su-35 kepada generasi kelima Su-35S akan memerlukan upgrade besar. Laporan di Defense News mempertanyakan kemampuan Su-35S dengan F-35. Seorang pejabat Angkatan Udara India mengatakan Rusia telah beberapa kali selama enam bulan terakhir, yang menyatakan bahwa hal itu dapat menggantikan pesawat MiG-21 dan MiG-27 Angkatan Udara India, yang direncanakan akan pensiun dari layanan dalam tujuh sampai delapan tahun mendatang.

Rusia dan India telah bekerja sama pada pengembangan pesawat tempur siluman generasi kelima, PAK FA T-50. Laporan Defense News bahwa alasan Rusia tiba-tiba mengumumkan program pengembangan pesawat tempur siluman karena mereka mencoba untuk mengalahkan Perancis atas penolakan Paris untuk menyerahkan dua kapal serbu amfibi kelas Mistral kepada Rusia. Pada tahun 2012, New Delhi memutuskan untuk membeli 126 pesawat tempur multirole Dassault Rafale dari perusahaan Perancis tetapi mereka tidak mampu mencapai kesepakatan akhir karena masalah harga dan permintaan transfer teknologi. Sebuah sumber industri Rusia yang dikutip dalam laporan itu mengatakan Su-35S akan dikenakan biaya senilai US $ 85 juta yang sangat kompetitif bila dibandingkan dengan Rafale, dan akan menimbulkan ancaman bagi kesepakatan antara Perancis dan India. Sebuah laporan di Economic Times di New Delhi sebelumnya menyatakan bahwa Angkatan udara India diperintahkan untuk mencari solusi pengganti pesawat tempur yang menua dengan pesawat Rusia ataupun Perancis.

Cina dan Generasi Keempat Su-35  
Sebelumnya telah banyak berita di media perihal China sebagai negara pertama yang mendapat pengiriman dari Su-35. Menurut laporan sebelumnya pada website, China akan menandatangani kesepakatan pada tanggal 19 Mei untuk membeli 24 pesawat Su-35 dari Rusia. Seorang pejabat Rusia telah menyatakan bahwa kesepakatan itu melibatkan generasi keempat Su-35, bukan generasi kelima Su-35S. Pejabat itu menambahkan, bagaimanapun, bahwa China akan menjadi negara pertama di dunia untuk membeli pesawat Su-35.

Laporan Defense News tidak memberikan rincian perbedaan antara Su-35 dan Su-35S. Namun, seorang ahli militer Cina yang dikutip oleh Global Times menyatakan bahwa pesawat tempur generasi kelima kemungkinan akan didasarkan pada platform Su-30MKI bahwa Rusia dan India mengembangkan bersama-sama dan akan dilengkapi dengan avionik pesawat tempur generasi kelima canggih yang dibeli oleh India, termasuk elektronik radar, sensor inframerah untuk target jangkauan yang lebih panjang dan link data kustom taktis sesuai dengan kebutuhan Angkatan Udara India, bersama dengan peralatan anti-interferensi listrik. Sumber tersebut juga menyatakan bahwa pesawat tempur kemungkinan telah membatasi kemampuan siluman, termasuk pelapisan logam di kabin dan bahan stealth. Kemampuan stealth sebagian besar bergantung pada desain eksterior pesawat, katanya. Generasi kelima F-22 yang memancarkan radar hanya 1 meter persegi dan pembuat pesawat Rusia Sukhoi telah menyatakan bahwa Su-30 memancarkan radar sekitar 20 meter persegi.

Menurut Global Times, sebagai gambaran Su-35S tidak akan merombak total struktur luar, sehingga tidak mungkin mampu menandingi kemampuan pesawat siluman F-22. Langkah untuk penamaan Su-35S sebagai sebuah pesawat tempur "generasi kelima", tampaknya sedikit lebih didorong oleh propaganda dari kenyataan. Mengingat bahwa Su-30MKI masuk ke produksi pada tahun 2002, enam tahun setelah India dan Rusia menandatangani perjanjian pengembangan bersama, Su-35S kemungkinan akan mengambil waktu yang yang cukup lama untuk mengembangkan dan menjalani tes sebelum dapat ditugaskan atau dijual.

Mungkinkah pesawat generasi bisa diupgrade ke generasi kelima?  
Seorang pakar militer China menyatakan bahwa pesawat generasi keempat dapat ditingkatkan untuk memberikan kemampuan mendekati pesawat generasi kelima. Hal ini jelas di bidang avionik, jika investasi yang cukup, avionik Su-35S bisa melampaui pesawat T-50. Melalui pembelian nozel generasi kelima dengan dorongan besar untuk rasio berat, Su-35S bisa mencapai tingkat manuver subsonik yang sama dengan yang ada pada T-50.

Dalam hal eksterior masih cukup kesenjangan yang besar antara pesawat generasi keempat dan generasi kelima. Terutama dalam hal supercruise dan kemampuan siluman, aspek di mana Su-35S tidak dapat bersaing dengan F-22 atau T-50. Ahli Cina menyatakan bahwa Cina dan India tidak harus bertengkar di mana Su-35 lebih maju, karena Su-35 hanyalah sebuah pesawat pelengkap yang akan memainkan peran sementara armada udara China. Pengembangan dari Su-35S juga akan memakan waktu, di dalam negeri China telah dikembangkan generasi kelima pesawat tempur siluman China J-20 dan akan mungkin sudah siap untuk ditugaskan bila Su-35S siap untuk layanan. [Defensenews]

Sunday, April 12, 2015

Pemboman di Sinai, 13 prajurit-warga sipil tewas

Al-Arish, Mesir (ANTARA News) - Dua pemboman berdarah di Provinsi Sinai Utara, Mesir, Minggu (12/4), menewaskan 13 personel polisi serta militer dan satu warga sipil, selain melukai sebanyak 47 orang.

Seorang pembom bunuh diri yang mengemudikan mobil yang diisi peledak menabrak satu kantor utama polisi di Kota Al-Arish, Sinai Utara, menewaskan delapan orang, membuat sebanyak 45 orang lagi luka parah dan merusak sejumlah rumah di dekatnya, kata beberapa sumber medis dan keamanan kepada Xinhua.

Kementerian Dalam Negeri Mesir menyatakan delapan orang yang tewas terdiri atas tujuh polisi dan satu warga sipil.

Petugas pemadam dan pekerja pertolongan bergegas ke lokasi kejadian, sementara petugas polisi menutup jalan tempat serangan itu terjadi, demikian laporan Xinhua di Jakarta, Senin pagi.

Jaksa Agung Mesir juga memerintahkan penyelidikan mengenai serangan tersebut untuk mengungkap pelakunya.

Pemboman itu terjadi beberapa jam setelah enam prajurit militer tewas ketika satu bom pinggir jalan di zona militer di Kota Sheikh Zuweid, Sinai Utara, meledakkan satu kendaraan lapis baja militer yang membawa prajurit yang sedang tidak bertugas dari kamp mereka.

Pada Ahad pagi, satu mobil yang diisi bom meledak di dekat satu tempat ibadah di Kota Zagazig, sebelah utara Ibu Kota Mesir, Kairo. Tak ada laporan mengenai korban cedera atau kerusakan akibat peristiwa itu.

Ledakan pada Ahad terjadi sehari setelah satu pengadilan Mesir menjatuhkan hukuman mati atas pemimpin Ikhwanul Muslimin Mohamed Badie dan 13 lagi anggota kelompok terlarang tersebut serta hukuman penjara seumur hidup atas 37 anggota Ikhwanul Muslimin yang menghadapi tuntutan melakukan kekerasan.

Pemimpin spiritual Ikhwanul Muslimin itu dan terpidana lain dihukum karena mengelola ruang operasi guna mengerahkan anggota kelompok tersebut untuk menyerang pasukan keamanan dan menyebar kekacauan setelah pembubaran dua aksi-duduk utama di Kairo pada Agustus 2013.

Ansar Bayt Al-Maqdis, yang berpusat di Sinai dan belum lama ini menyampaikan janji setia kepada kelompok fanatik Negara Islam (IS), mengaku bertanggung-jawab atas sebagian besar serangan anti-pemerintah di Mesir.

Operasi militer meningkat, terutama, di daerah bergolak Semenanjung Sinai setelah penggulingan presiden Mohamed Moursi oleh militer sebagai reaksi atas protes massal terhadap kekuasaan satu-tahunnya pada 2013.

Kelompok pemrotes menyatakan serangan itu, yang terutama ditujukan kepada militer dan polisi, adalah pembalasan terhadap pembubaran dua aksi duduk pro-Moursi oleh petugas keamanan sehingga menewaskan hampir 1.000 orang.

Pada awal April, sedikitnya 15 prajurit militer dan empat warga sipil tewas dan sebanyak 40 orang lagi cedera dalam serangkaian serangan bersenjata terhadap beberapa pos pemeriksaan di Kota Sheikh Zuweid, sementara serangan pasukan keamanan pada hari yang sama menewaskan tak kurang dari 55 gerilyawan.

Sumber: AntaraNews
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com