Ranpur Buatan Anak Negeri

Ada beberapa macam ranpur yang telah dibuat oleh anak negeri untuk kepentingan TNI dalam menjaga negeri ini

Pesawat SU-30

Pesawat dari keluarga Sukhoi ini pesawat MultiRole buatan Rusia yang melengkapi angkatan peralatan Tempur TNI AU

Senapan Serbu (SS2) V5 Buatan PT Pindad

Senapan SS2 buatan Pindad yang telah mengantarkan Militer Indonesia menjuari kejuaraan Tembak di beberapa Negara

Kapal Trimaran

Kapan Cepat Rudal yang akan di produksi oleh Indonesia di Banyuwangi pada tahap kedua dimana yang tahap pertama kapal tersebut telah terbakar.

Friday, April 10, 2015

Pindad Terima Pesanan Retrofit Kendaraan Tempur

Tak hanya mampu membangun, PT Pindad sanggup menerima pesanan retrofit kendaraan tempur. "Pasar untuk retrofit atau menambah kemampuan sebuah kendaraan tempur itu ada. Nggak sedikit negara yang menginginkan adanya modernisasi senjata pada kendaraan tempur yang dimiliki," kata Direktur Utama Pindad Silmy Karim, beberapa waktu lalu. Saat ini, dia mengaku ada dua negara sahabat yang ingin memperbaiki kendaraan tempurnya di Pindad. Berbekal kapabilitas yang ada, industri pertahanan Indonesia ini mampu bersaing dengan pabrikan lainnya. Silmy menyebutkan, pihaknya terus mencari peluang, baik itu untuk kebutuhan domestik maupun mancanegara. Pihaknya, lanjut Silmy, terbuka untuk melakukan kerja sama investasi, produksi, hingga pemasaran kendaraan tempur dan persenjataan. "Sekarang kita juga ikut dalam beberapa tender di luar negeri," imbuhnya. Lebih jauh dia mengatakan untuk jual-beli senjata itu masing-masing negara yang terlibat harus memiliki hubungan baik secara diplomatik. Selain itu, persenjataan yang dibutuhkan suatu negara itu harus sesuai dengan kondisi medan di lapangan. Saat ini, produk Pindad dipakai oleh sejumlah kesatuan militer di berbagai negara. Artinya, kendaraan tempur dan senjata buatan Indonesia itu sudah go internasional. Tahun ini, kata dia, sejumlah negara menyatakan deal akan membeli produk prima buatan perusahaan industri dan manufaktur pembuatan produk militer dan komersial Indonesia. PT Pindad siap menjadi tuan rumah perhelatan Armoured Vehicle Asia 2015 yang bakal digelar akhir April ini. Konferensi tentang kendaraan tempur yang digelar secara rutin itu bakal dihadiri sejumlah negara dari lima benua. Silmy Karim mengatakan, acara tersebut digelar pada 28-29 April mendatang di Crowne Plaza Jakarta. "Acara itu akan dihadiri para produsen, pengguna, dan pengambil kebijakan dari berbagai negara. Para stakeholder itu akan terlibat dalam konferensi untuk membicarakan tentang kendaraan tempur dan persenjataan," kata Silmy.

Sumber: Inilah

Presiden Tiongkok akan hadiri peringatan Konferensi Asia Afrika

Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia Xie Feng mengatakan kehadiran Presiden RRT Xi Jinping di Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA) menunjukkan dukungan politik Tiongkok kepada Indonesia "Kehadiran Presiden Xi Jinping di Peringatan KAA merupakan wujud dukungan politik kami kepada Indonesia," kata Duta Besar Xie dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta, Jumat. "Tiongkok dan Indonesia adalah sahabat baik, dengan hubungan yang saat ini lebih kuat dari yang sebelum-sebelumnya," tambahnya. Dalam Peringatan KAA dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Afrika nanti, kata Xie, Tiongkok akan mempresentasikan mengenai proposal tentang hubungan kerja sama negara Asia-Afrika di masa mendatang, sekaligus posisi Tiongkok sendiri dalam hubungan tersebut. Duta Besar Xie juga mengharapkan munculnya pemahaman baru tentang Semangat Bandung dalam Peringatan KAA. Menurut dia, Semangat Bandung telah menjadi salah satu peristiwa penting bagi diplomasi Tiongkok. "Semangat Bandung ke depannya harus memperkuat dialog dan kerja sama, juga hubungan ekonomi. Napak tilas KAA bukan hanya sekadar peringatan, namun juga sebuah janji untuk kerja sama Asia-Afrika," katanya. Presiden Tiongkok Xi Jinping direncanakan akan hadir dalam Peringatan KAA dan KTT Asia Afrika pada 19-24 April 2015. Kementerian Luar Negeri juga telah mengatakan kemungkinan pertemuan bilateral Presiden Xi dengan Presiden Joko Widodo di sela-sela konferensi.

Sumber: Antara

Perundingan Tahap Kedua Konflik Suriah Kembali Buntu

Perundingan Tahap Kedua Konflik Suriah Kembali Buntu

MOSKOW - Perundingan tahap kedua antara pihak Pemerintah Suriah dengan pihak oposisi yang dilakukan di Moskow, Jumat ini tidak berhasil mencapai kesepakatan. Perundingan itu merupakan pembicaraan lanjutan dari perundingan tahap pertama yang dilangsungkan pada Januari 2015, untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama empat tahun di Suriah. 

Dalam perundingan ini terjadi perselisihan antara delegasi pihak oposisi, dan boikot oleh Koalisi Nasional Suriah, kelompok yang dukungan Barat, yang bermarkas di Istanbul. Delegasi yang berunding hanya mencapai kesepakatan pada beberapa prinsip, seperti seruan untuk mengakhiri intervensi asing di Suriah. 

“Kami tidak bermimpi bahwa perundingan ini dapat memberikan solusi bagi setiap masalah. Namun kami berhasil mencapai kesepakatan untuk beberapa poin,” kata perwakilan delegasi oposisi, Qadri Jamli, seperti yang dikutip Reuters, Jumat (10/4/2015). 

Namun, pernyataan Qadri ini dibantah oleh Samir Alta dari Forum Demokrasi Suriah yang juga berada di pihak kelompok oposisi. Menurut Samir, tidak semua anggota delegasi setuju dengan prinsip-prinsip yang disetujui. Samir menginginkan solusi yang diberikan lebih melihat tindakan untuk membangun kembali kepercayaan dan meminta perhatian lebih kepada isu kemanusiaan di Suriah. 

“Meskipun telah begitu banyak korban jiwa yang jatuh, tampaknya Bashar al Assad tidak mengerti apa yang dimaksud dengan solusi politik. Saya pikir Rezim Suriah telah kehilangan kesempatan untuk bergerak menuju solusi politik. Dokumen ini tidak membantu membangun harapan. Sebaliknya, dokumen ini menghancurkan harapan yang ada,” tegas Samir. 

Kedua belah pihak menyetujui poin mengenai perlawanan terhadap terorisme dan campur tangan asing, tapi tidak menyetujui mengenai apa sebenarnya yang dimaksud dalam poin-poin tersebut. 

Konflik di Suriah telah berlangsung selama empat tahun dan menelan korban jiwa hingga 220.000 nyawa. Perundingan untuk menyelesaikan konflik ini di mediasi oleh Rusia yang merupakan sekutu dari Presiden Suriah saat ini Bashar al Assad.okezone.com

Sumber: Detikmiliter

Arab Saudi Serang Gudang Senjata Syiah Houthi

Arab Saudi Serang Gudang Senjata Syiah Houthi


Serangan udara koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi  terus berlangsung di Kota Sanaa, Yaman. Target utama dari serangan koalisi adalah tempat penyimpanan senjata milik tentara loyalis mantan Presiden Ali Abdullah Saleh dan sekutunya Kelompok Syiah Houthi. 

Menurut masyarakat yang tinggal diarea setempat, Target serangan udara  dari Koalisi Arab Saudi berlangsung beberapa jam itu menargetkan sebagian sarana dari Kementerian Pertahanan serta fasilitas lain.
Masyarakat sekitar mendengarkan ledakan keras dari serangan Koalisi Arab Saudi dan langit terus menyala karena serangan tersebut.

Kelompok Syiah Houthi yang telah menguasai ibu kota Yaman juga bermaksud untuk merebut Kota Aden di daerah selatan dari kelompok milisi setempat. Koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi melakukan serangan udara terhadap Houthi di negara tetangga Yaman sejak dua pekan lalu. 

Amerika Serikat (AS) sendiri selaku sekutu dari Arab Saudi menyatakan bahwa AS telah meningkatkan pasok persenjataan untuk koalisi tersebut. Mantan presiden Saleh  yang sudah diturunkan kekuasaannya pada tahun 2012 ternyata masih memiliki pengaruh kuat dalam militer.

Tentara yang setia mantan presiden ini mendukung pasukan syiah Houthi untuk berperang melawan presiden yang sah yaitu Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi. Presiden Hadi sendiri adalah mantan jenderal yang dianggap sebagai budak  bagi negara-negara di Teluk Arab serta Barat.

Sumber: Detikmiliter

Senator AS: Serangan Militer atas Fasilitas Nuklir Iran Dapat Dilakukan Secara Cepat


WASHINGTON DC— Seorang senator Partai Republik AS yang menulis surat terbuka kepada Iran yang isinya menegaskan bahwa Kongres AS punya wewenang untuk membatalkan sebuah persetujuan nuklir, kini mengatakan serangan militer terhadap fasilitas nuklir Iran dapat dilakukan secara cepat melalui upaya pengeboman hanya dalam "beberapa hari." 

Senator dari Arkansas, Tom Cotton, menjabat sebagai senator selama hampir empat bulan, tetapi telah membuat namanya terkenal sebagai anggota DPR AS paling vokal dari fraksi Republik yang tidak sekedar skeptis dengan perjanjian nuklir Iran, tapi secara terbuka mencelanya. 

Presiden Barack Obama tidak pernah mengesampingkan aksi militer AS terhadap Iran, tetapi memandangnya sebagai opsi akhir, seperti ia tegaskan dalam pidato kenegaraan State of the Union bulan Januari lalu. 

"Rakyat Amerika menuntut negara berperang hanya kalau tidak ada jalan lain. Saya bertekad menjunjung sikap bijak seperti itu," kata Obama. 

Pemikiran seperti itu lemah, menurut Senator Cotton, anggota DPR AS yang juga adalah veteran Perang Irak pertama. Ia mengecam pernyataan Presiden pekan lalu bahwa hanya ada tiga pilihan untuk membendung ambisi nuklir Iran: mencapai kesepakatan lewat perundingan, melanjutkan sanksi terhadap Iran atau melancarkan sebuah aksi militer. 

"Obama menyajikan opsi yang salah pekan lalu ketika ia mengatakan pilihannya adalah antara kesepakatan atau perang," ledek Cotton. 

Cotton tampil dalam acara radio yang diproduksi oleh kelompok advokasi Kristen konservatif, Family Research Council. Cotton mengatakan Amerika sebenarnya bisa mempertahankan "kesepakatan yang lebih baik," seperti yang disarankan PM Israel Benjamin Netanyahu. Kemudian, ia melanjutkan katanya tindakan militer terhadap Iran tidak perlu berlarut-larut dan merugikan. 

"Bahkan apabila aksi militer diperlukan - dan kita harus terus mempertahankan ancaman kekuatan militer karena hal itu memperbaiki diplomasi - Presiden memberi Anda bayangan seakan-akan opsi militer adalah pengerahan 150 ribu tentara secara besar-besaran di medan tempur di Timur Tengah seperti yang kita lihat di Irak, dan sebenarnya bukan seperti itu yang dibutuhkan," tambah Cotton. 

Cotton mengatakan sebuah serangan militer dapat meniru pemboman udara oleh AS terhadap fasilitas Irak seperti yang diperintahkan Presiden Bill Clinton tahun 1990-an, dan menurut senator itu, hal ini hanya akan berlangsung "beberapa hari." 

Juru bicara Pentagon menolak memberi komentar kepada VOA terkait pernyataan senator Cotton, tapi para pejabat AS meragukan kemampuan serangan udara tunggal untuk menghentikan kemampuan nuklir Iran. 

Lainnya memperingatkan risiko serius akibat pemboman Iran. George Perkovich, adalah seorang ahli nonproliferasi nuklir di Carnegie Endowment for International Peace, dan dia mengatakan: 

"Pertanyaan yang harus ditanyakan pada diri sendiri adalah: berapa lama serangan militer itu akan dapat membendung program nuklir Iran, dan kondisinya seperti apa? Banyak orang yang memandang hal itu akan menghentikan sementara kemampuan nuklir Iran, tetapi program itu akan diteruskan dibelakang layar," ujarnya. 

Sebuah jajak pendapat baru menunjukkan lebih banyak pemilih partai Republik yang mendukung kerangka kesepakatan nuklir Iran dibanding penentangnya, dan sekitar 40 persen masih ragu-ragu. Lima puluh persen pemilih partai Demokrat mendukung kesepakatan itu, dan hampir 40 persen Demokrat ragu-ragu.voaindonesia.com

Sumber: detikmiliter

Militer Australia Tambah Dua Pesawat Pengangkut Militer C-17

Militer Australia Tambah Dua Pesawat Pengangkut Militer C-17

Militer Australia Tambah Dua Pesawat Pengangkut Militer C-17 untuk Angkatan Udara Australia (The Royal Australian Air Force) hal ini setelah Perdana Menteri Tony Abbott mengumumkanrencana pembelian  dua pesawat pengangkut jenis C-17, sebagai bagian dari upaya belanja pertahanan senilai 1 miliar dolar.

Sebelum menambah Militer  Australia Tambah Dua Pesawat Pengangkut Militer C-17, Militer Australia telah memiliki enam pesawat C-17 Globemasters buatan Boeing. Pesawat-pesawat C-17 Globemasters buatan Boeing tersebut telah banyak berjasa dalam berbagai operasi, diantaranya pengangkutan bantuan kemanusiaan di kawasan Pasifik yang dihamtam oleh badai topan hingga operasi pengangkutan jenazah korban pesawat MH17.

Denagan adanya tambahan dua pesawat C-17 untuk militer Australia akan memberikan dukungan penting bagi keberlangsungan operasi di kawasan serta dunia internasional untuk meningkatkan kemampuan Australia dalam upaya penyelamatan bencana dan pengiriman bantuan kemanusiaan.

Sumber: Detik Militer

TNI AU Remajakan Alutsista

TNI Angkatan Udara berupaya memodernisasi dan memperbanyak jumlah pesawat dengan tujuan memaksimalkan fungsi pertahanan udara di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Berdasarkan data TNI AU, ada 29 pesawat yang diterima pada 2014 lalu, yaitu 16 Sukhoi, 8 pesawat Super Tucano dan 5 unit F16.

“Ke depan ada modernisasi pesawat tempur, transport, heli,” tutur Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna di Skuardron 2 Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur (7/4/2015).

Modernisasi tak hanya sebatas itu, tapi juga radar untuk mendeteksi pesawat asing. Agus menjelaskan, TNI AU saat ini memiliki 22 radar, namun jumlah ini masih kurang.

Secara perhitungan, imbuh Marsekal Agus, diperlukan 32 unit radar agar pengamanan wilayah udara dapat mencakup seluruh NKRI. Pemenuhan kebutuhan itu dapat terwujud, tapi bertahap.

“Radar datang 2 tahun ini. Mudah-mudahan setiap tahun bertambah,” jelas Agus.
Selain menambah radar, Agus juga berencana pesawat peringatan dini atau Early Warning Airbones dapat diadakan sehingga memperkuat upaya anggota melindungi wilayah udara RI jika sewaktu-waktu ada pesawat asing yang menyusup.

Ia melanjutkan, untuk pengadaan Sukhoi 35 atau F-16 Block 70 yang direncanakan menggantikan pesawat lawas F-5 Tiger, Agus menyerahkan hasil akhirnya kepada Kementerian Pertahanan atau Kemhan. Karena tugas TNI AU hanya mengkaji spesifikasi pesawat tempur, bukan menentukan pilihan.

“Kita ajukan ke Kemhan dan tunggu keputusannya. Tapi pihak Sukhoi 35 dan juga F-16 Block 70 menyatakan sanggup secara bertahap penyediaannya,” tandas KSAU Marsekal Agus Supriatna. (Liputan6.com).

Sumber: JKGR

Pindad Siap Jadi Tuan Rumah Armoured Vehicle Asia

PT Pindad siap menjadi tuan rumah perhelatan Armoured Vehicle Asia 2015 yang bakal digelar akhir April ini. Konferensi tentang kendaraan tempur yang digelar secara rutin itu bakal dihadiri sejumlah negara dari lima benua. Direktur Utama Pindad Silmy Karim mengatakan, acara tersebut digelar pada 28-29 April mendatang di Crowne Plaza Jakarta. "Acara itu akan dihadiri para produsen, pengguna, dan pengambil kebijakan dari berbagai negara. Para stakeholder itu akan terlibat dalam konferensi untuk membicarakan tentang kendaraan tempur dan persenjataan," kata Silmy usai menerima kunjungan 26 atase pertahanan asing ke industri pertahanan Pindad, Rabu (8/4) petang. Menurutnya, konferensi itu sangat penting. Terlebih, dalam penjualan senjata itu bukan hal sembarangan. Transaksi persenjataan itu biasanya berdasarkan banyak faktor. "Yang pasti, dalam jual beli senjata itu negara harus memiliki hubungan baik secara diplomatik. Selain itu, persenjataan yang dibutuhkan suatu negara itu harus sesuai dengan kondisi medan di lapangan," ucapnya. Saat ini, produk Pindad dipakai sejumlah kesatuan militer di berbagai negara. Artinya, kendaraan tempur dan senjata buatan Indonesia itu sudah go internasional. Tahun ini, kata dia, sejumlah negara deal akan membeli produk prima buatan perusahaan industri dan manufaktur pembuatan produk militer dan komersial Indonesia. Di antaranya, Prancis akan membeli produk elektronik dan optronik, roket, dan amunisi meriam kaliber 155 mm. Italia akan bekerja sama dalam pembangunan senjata untuk kapal laut. Jerman akan bekerja sama dalam hal mesin kendaraan tempur. Belgia, Korea Selatan, dan Turki pun akan bertransaksi senjata. Mengenai kunjungan atase pertahanan asing, Silmy mengaku mereka merupakan tamu Kementerian Pertahanan. Rombongan dari 26 negara itu berasal dari negara-negara di benua Afrika, Amerika, Australia, Asia, dan Eropa. "Kedatangan para atase pertahanan ini merupakan kehormatan bagi PT Pindad sebagai salah satu perusahaan yang berperan aktif dalam mendukung penuh industri pertahanan Indonesia," akunya. Rombongan atase pertahanan ini dipimpin oleh Brigadir Jenderal TNI Sisriadi selaku Direktur Kerjasama Internasional Kementerian Pertahanan. Dalam kata sambutannya, Brigjen Sisriadi mengatakan kedatangan para atase pertahanan ini diharapkan dapat memperkenalkan industri pertahanan Indonesia yang sedang tumbuh kepada dunia pertahanan internasional. "Tamu-tamu yang saya bawa sekarang adalah para atase pertahanan yang mewakili negara-negara sahabat di Indonesia. Saya khusus mengundang mereka untuk melihat secara langsung bagaimana industri pertahanan yang ada di Indonesia," katanya. 

Sumber : INILAHCOM

PT Pindad Jajaki Pembuatan Meriam untuk kapal Perang dengan Perusahaan Italia

PT Pindad (Persero) menjajaki pengembangan senjata kapal laut atau meriam dengan sebuah perusahaan di Italia. "Kami sudah bertemu dengan perusahaan senjata untuk kapal laut di Italia, rencananya kami akan bekerjasama mengembangkan meriam kapal laut," kata Direktur Utama PT Pindad Silmy Karim di Bandung, Kamis (9/4). Ia menyebutkan, Italia merupakan salah satu negara yang memiliki pengembangan senjata kapal laut yang baik di dunia, oleh karena itu Pindad menggandeng perusahaan itu. Lebih lanjut ia menyebutkan, rencana kerja sama itu akan segera ditindak lanjuti oleh kedua belah pihak, namun yang jelas baik Pindad maupun pihak produsen senjata dari Italia itu sudah menemukan kecocokan untuk kerja sama lebih lanjut. "Pokoknya dari kunjungan kami ke sana cukup strategis, dan itu selaras dengan progam Pindad untuk mengembangkan teknologi juga peningkatan kemampuan SDM," katanya. Ia menyebutkan, Pindad juga telah memproduksi beberapa munisi untuk kapal perang yang terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri. "Selain mengembangkan senjata, kendaraan tempur dan munisi, kita juga kembangkan untuk munisi kapal laut serta engine," kata Silmy. Dia menyebutkan, selain mengunjungi Italia, Silmy juga menyatakan telah melakukan pertemuan dengan beberapa pihak di Prancis dan Jerman dalam rangka kerja sama pengembangan munisi dan kendaraan tempur. "Jerman memiliki perusahaan mesin untuk kendaraan tempur, kita jajaki ke sana untuk mesin-mesin itu. Sedangkan dengan Prancis untuk pengembangan munisi kaliber sedang maupun kaliber besar," katanya. Lebih lanjut ia menyebutkan, pihaknya saat ini tengah mengembangkan munisi kaliber 105 milimeter untuk memenuhi kebutuhan munisi tank AMX-13 Retrovit TNI AD. "Selain itu kami juga menjajagi pengembangan munisi kaliber 155 milimeter. Pasar munisi kaliber besar cukup potensial baik di dalam maupun luar negeri, meski target kita untuk memenuhi kebutuhan TNI," kata Silmy. 

Sumber :  REPUBLIKA

700 Personel TNI AD Masih Siaga di Poso

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Wuryanto mengatakan, sampai saat ini, sekitar 700 personel TNI AD masih disiagakan di Poso, Sulawesi Tengah. Mereka sebelumnya melakukan latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Gunung Biru, Poso, Sulawesi Tengah. 

"Mereka diminta siaga di sana untuk rehabilitasi lokasi," kata Wuryanto kepada wartawan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis, 9 April 2015. 
Rehabilitasi lokasi yang dimaksud Wuryanto adalah mengecek keadaan tempat yang dijadikan sasaran tembak dalam latihan perang. Para prajurit diberi tugas mencari kerusakan aset milik masyarakat sekitar akibat latihan. 

"Apakah kebun atau ladangnya rusak, jika ada nanti akan diberikan ganti rugi," kata Wuryanto. 
Latihan PPRC dilaksanakan pada 23-31 Maret 2015u. Dalam latihan tersebut, TNI melibatkan 3.222 personel dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Panglima TNI Jenderal Moeldoko meninjau langsung latihan pada hari terakhir. 

TNI menolak jika latihan PPRC ini dikaitkan dengan penumpasan kelompok teroris jaringan Santoso yang sering disebut bersembunyi di wilayah Poso. Menurut Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal M. Fuad Basya, lokasi latihan PPRC selalu diacak setiap tahun. Kebetulan saja tahun ini Poso menjadi lokasi latihan. 

"Jangan dikaitkan latihan kami dengan masalah teroris. Sebelumnya, latihan kami di Natuna, Riau, Kalimantan, sampai Jawa Timur tak dipermasalahkan," kata Fuad.


Sumber : TEMPO

Thursday, April 9, 2015

Typhoon, Jet Tempur Andalan Saudi Gempur Houthi

Pesawat jet Top Typhoon. Wikimedia.org
Angkatan Udara Kerajaan Arab Saudi mengerahkan jet tempur top Typhoon yang dikenal memiliki manuver bagus dengan kecepatan tinggi. Alat tempur ini untuk pertama kalinya digunakan untuk menggempur basis pertahanan Houthi di Yaman. Hanya enam negara di dunia yang memiliki pesawat perang Typhoon. Negara-negara itu adalah Arab Saudi, Austria, Jerman, Italia, Spanyol, dan Inggris. Kerajaan membeli mesin pembunuh itu dari Inggris sebanyak 72 buah dengan harga US$ 8 miliar atau senilai Rp 104 triliun. Saat ini sudah 24 unit tiba di Kerajaan untuk dirakit. Harga jet tempur selangit itu sudah termasuk pelatihan bagi para pilot dan teknisi Saudi. Untuk merawat dirgantara langit tersebut Kerajaan telah merekrut ratusan warganya untuk dipekerjakan demi menjaga kedigdayaan Typhoon. Jet tempur Typhoon adalah jenis pesawat militer yang dilengkapi teknologi mutakhir. Dia dapat terbang cepat bila diperlukan, mudah bermanuver mengejar, hingga menghindar dari kejaran musuh, serta tak bisa dideteksi radar lawan. Pesawat ini sanggup membawa 13 roket, empat ditempatkan di setiap sayap kiri-kanan dan lima berada di bawah badan pesawat. Selain itu juga bisa membawa misil kapal perang dan sistem pertahanan anti-serangan darat. 

Sumber: (TEMPO.CO)

General Electric Berniat Suplai Mesin KFX

KFX-C103-iA dirancang menggunakan perangkat yang mampu menerima bahan bakar di udara, seperti halnya pesawat tempur siluman F-22 dan F-35 yang menggunakan skema serupa. General Electric (GE) ingin menyediakan mesin pesawat mahakarya mereka, untuk program jet tempur Korea Selatan. Perusahaan infrastruktur dan teknologi terkemuka di dunia ini, berencana menawarkan mesin F414-GE-40 kepada Korea Aerospace Industries (KAI), selaku pemenang lelang program jet tempur Korean Fighter Experimental (KF-X). Selama ini mesin F414 telah dipilih untuk jet tempur di enam negara: Australia, Brazil, India, Swedia, Swiss dan Amerika Serikat. Mesin buatan General Electric (GE) idigunakan oleh : F / A-18E / F super Hornets – US Navy, EA-18G Growlers, Gripen NG Saab dan Pesawat Tempur Ringan Mark II Tejas, India. Menurut GE, lebih dari 1.200 mesin F414, telah terjual di seluruh dunia. “GE telah lama menjadi pendukung industri penerbangan Korea. Kami sekarang ingin menjadi bagian dari program KF-X,” kata CEO GE Korea, Chris Khang. “Kami siap menawarkan solusi mesin yang paling mampu dan kompetitif melalui F414, platform yang terbukti kehandalannya dan menggunakan teknologi terbaru. Track record yang panjang dan handal dalam pengoperasian, dibutuhkan oleh jet tempur KF-X.” Khang mengatakan GE juga akan mentransfer teknologi manufaktur, serta pemeliharaan, perbaikan dan kemampuan overhaul, jika mereka dipilih untuk bekerja dengan KAI. “Kami yakin bahwa kami telah melakukan lebih banyak lokalisasi di Korea daripada pesaing,” katanya. “Kami telah membeli berbagai komponen inti dari mitra Korea kami, senilai lebih dari $ 200 juta. Ini membuktikan komitmen kuat kami terhadap perkembangan industri penerbangan negara itu.”  


KFX twin engine 

Salah satu faktor penting bagi keberhasilan program KF-X adalah exportability dari jet tempur, Khang menambahkan bahwa GE mendukung program KAI mengekspor jet temput T-50 dan FA-50 ke Indonesia, Irak dan Filipina. “Kami telah mendukung program ekspor KAI untuk dua jenis pesawat dan helikopter Surion. Dengan jaringan kuat dan kepemimpinan teknologi global GE, kami akan terus memainkan peran penting dalam memfasilitasi upaya Korea untuk menjual pesawat generasi berikutnya ke luar negeri.” Program KF-X senilai $ 7,7 miliar berencana membangun pesawat tempur sekelas F-16 dengan bantuan kontraktor pertahanan global, termasuk GE, untuk menggantikan penuaan armada F-4 dan F-5 Angkatan Udara Korea Selatan. KAI akan menyediakan 120 pesawat bermesin ganda untuk Angkatan Udara pada 2032. Selama 35 tahun terakhir, GE telah bekerja sama dengan kementerian pertahanan dan perusahaan penerbangan swasta di Korea Selatan. Lebih dari 1.300 mesin GE telah memperkuat 600 pesawat dan kapal yang dioperasikan oleh militer Korea, termasuk mesin F110 dan F404 untuk pesawat tempur sayap tetap, mesin T700 dan CT7 untuk helikopter dan pesawat terbang turboprop, dan mesin LM500 / LM2500 untuk kapal angkatan laut.

Sumber: (koreatimes.co.kr). jkgr

Perubahan Pasar Senjata Rusia

Di tengah keretakan hubungan dengan Barat dan gempuran sanksi yang diluncurkan sepanjang 2014, Rusia tetap mampu mempertahankan posisinya di pasar senjata global. Pasar negara-negara Asia Pasifik dinilai lebih prospektif dan menguntungkan. 
Sumber: http://jakartagreater.com

Kesepakatan yang paling menjanjikan adalah negosiasi yang tengah dilakukan dengan Indonesia untuk memasok pesawat jet tempur Su-35.  Kesepakatan yang paling menjanjikan adalah negosiasi yang tengah dilakukan dengan Indonesia untuk memasok pesawat jet tempur Su-35. Foto: Sergey Mamontov/RIA Novosti 


MOSCOW:- Bertahannya posisi Rusia dalam pasar senjata global terbukti dalam laporan penjualan senjata dunia, baik yang dipublikasikan oleh Rusia maupun lembaga asing—meskipun terdapat perbedaan angka pada nilai keseluruhan teknologi militer yang dijual oleh Rusia. Namun, tren yang terjadi di pasar yang sangat dipolitisasi ini punya tendensi untuk berubah, dan angin yang mendorong kapal layar industri pertahanan Rusia bisa saja bertiup ke arah yang salah. Berdasarkan laporan IHS Jane’s Annual Defence Budgets Review, total penjualan senjata Rusia sepanjang 2014 mencapai sepuluh miliar dolar AS, meningkat sembilan persen dibanding tahun sebelumnya. Namun, pada laporan Rosoboronexport nilai ekspor senjata Rusia pada 2014 lebih tinggi tiga miliar dolar AS dibanding angka yang diterbitkan IHS Jane’s. Namun bagaimanapun juga, melihat pencapaian Amerika Serikat pada periode yang sama, angka itu masih jauh dari mengagumkan. Pada 2014, total penjualan senjata AS mencapai 23,7 miliar dolar AS, meningkat 19 persen dibanding tahun sebelumnya. Dengan kata lain—bahkan jika kita membuat penyesuaian dengan menghitung nilai absolut (senjata Amerika dijual lebih mahal)—peningkatan jumlah penjualan senjata AS mencapai lebih dari dua kali lipat dibanding Rusia. 

Di Balik Angka 
Mengapa penjualan senjata AS mengalami peningkatan yang sangat signifikan? Alasannya sederhana: kekacauan situasi di Timur Tengah. AS telah menjadi kekuatan dominan dalam perpolitikan dunia selama bertahun-tahun. Mereka terus memperkuat posisinya dan sekutu mereka pun menikmati keuntungan dari tidak stabilnya harga minyak. Sementara, sekutu Rusia warisan Uni Soviet (seperti Suriah dan Irak) malah tengah didera sanksi dan perang sipil. Dengan kondisi demikian, industri militer AS dapat mengambil keuntungan maksimal dari kekacauan yang diciptakan oleh pemerintah mereka di Timur Tengah. Hasilnya, penjualan senjata AS di pasar senjata global pada 2014 melampaui Rusia berkali-kali lipat, 8,4 miliar dolar AS berbanding 1,5 miliar dolar AS. Rusia bahkan berada di bawah Inggris dan hanya sedikit berada di atas Prancis. Target pasar Rusia, seperti Suriah misalnya, tengah dirongrong oleh perang sipil, sangat kontras dengan mitra kunci AS di wilayah tersebut, Arab Saudi, yang menurut laporan HIS Jane’s merupakan pembeli senjata yang paling boros pada 2014. Arab Saudi menghabiskan 6,4 miliar dolar AS pada 2014 untuk pembelian senjata dan berencana meningkatkan angka tersebut hingga 50 persen pada 2015. 

Pilih India Atau Tiongkok 
Angka pembelian senjata Arab Saudi yang fantastis membuat negara tersebut bahkan mengungguli importir senjata terbesar di dunia, India. Dan hal tersebut menciptakan perdebatan mengenai situasi di pasar utama Rusia tersebut. Tahun lalu, industri pertahanan Rusia paling banyak menjual senjata ke Tiongkok (2,3 miliar dolar AS), disusul India (1,7 miliar dolar AS), dan Vietnam serta Venezuela (masing-masing satu miliar dolar AS). Prospek masa depan target pasar Rusia dirundung sejumlah pertanyaan. “Kami memprediksi akan terjadi penurunan jumlah ekspor senjata Rusia karena banyak program pembelian senjata yang telah terpenuhi, dan hal ini akan diperparah oleh kehadiran sanksi,” tulis Jane’s dalam laporannya. India, meski memiliki sejumlah proyek gabungan bersama Rusia seperti pengembangan BrahMos dan pembuatan pesawat tempur generasi kelima FGFA, mulai menunjukan ketertarikan pada senjata Barat. Mereka kini sedang memperluas kerja sama dengan Israel, AS, dan Uni Eropa. Hal tersebut jelas terlihat pada kunjungan terbaru Barack Obama ke India. Strategi ini membuat India, yang telah mendeklarasikan kebijakan “Made in India” untuk mendapatkan teknologi yang lebih canggih dan mendiversifikasi produk impor mereka. Selain itu, kerja sama dengan India sulit dilakukan bersamaan dengan upaya untuk mendekati Tiongkok. Keputusan untuk memasok sistem pertahanan udara S-400 ke Tiongkok menimbulkan reaksi yang sangat menyakitkan dari mitra Rusia di India. Sedangkan Venezuela, Iran, dan Algeria, daya beli mereka—sama seperti Rusia sendiri—tengah sengsara karena jatuhnya harga minyak dan gas. 

Target Pasar Masa Depan 
Pada Januari, dalam pertempuan dengan Komisi Kerja Sama Militer Teknis, Presiden Rusia Vladimir Putin mengingatkan perlunya mencari pasar baru untuk senjata Rusia di Amerika Latin, Afrika, dan Asia Tenggara. Di Amerika Latin, Rusia tengah mengerjakan sejumlah proyek dengan Brasil. Negara tersebut sedang mempertimbangkan untuk membeli sistem pertahanan udara Rusia dan membangun kerja sama di bidang helikopter. Selain itu, Rusia juga sedang menatap kemungkinan kerja sama dengan Peru, Argentina, dan Nikaragua. Di Afrika, Uni Soviet tak hanya mewariskan tagihan utang-utang yang belum dibayar oleh negara di wilayah ini untuk Rusia, tapi juga dalam lingkup kerja sama militer-teknis. Namun, komunikasi antara Rusia dan Afrika telah nyaris putus selama hampir 20 tahun. Kini, mereka harus membangun kembali jaringan baru di pasar yang tak terlalu kaya ini, sambil berkompetisi mati-matian dengan suku cadang murah buatan Tiongkok. Pasar yang lebih prospektif dan menguntungkan adalah pasar di negara-negara Asia Pasifik. Kesepakatan yang paling menjanjikan adalah negosiasi yang tengah dilakukan dengan Indonesia untuk memasok pesawat jet tempur Su-35, yang akan menggantikan pesawat tempur tua Amerika F-5 milik Angkatan Udara Indonesia.  



Seberapa kuat TNI AU dibanding Angkatan Udara Malaysia & Australia?

Pesawat tempur TNI AU

Memasuki era reformasi, TNI AU terus berbenah diri. Salah satu fokus angkatan ini adalah memperkuat kualitas tempur mereka dengan membeli alutsista baru dari sejumlah negara. Saat ini, TNI AU telah memiliki 7 skadron tempur, 4 skadron pesawat angkut dan 3 skadron helikopter. Untuk radar, TNI AU telah memiliki 22 radar di seluruh Indonesia. Namun, jumlah ini belum memenuhi minimum essential force yang dibutuhkan. “Idealnya kita memiliki restra untuk sampai 2024, berbasis minimum essential force. Untuk skadron tempur misalnya, kita butuh 11, sehingga masih perlu 4 skadron lagi. Angkut butuh enam, masih kurang dua dan heli butuh empat tapi baru punya dua. Sementara radar kita butuh 32, sekarang baru 22, itu baru kekuatan minimum, bukan kekuatan ideal,” papar Kadispenau Marsma Hadi Tjahjanto saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (8/4) kemarin. Jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga, yakni Malaysia dan Australia, kekuatan yang dimiliki Indonesia sudah cukup memadai. TNI AU sudah memiliki sumber daya manusia yang siap melaksanakan misi, termasuk alutsista berkualitas seperti pesawat Sukhoi dan F-16. 

“Kalau melihat dari latihan-latihan dengan Australia, kita mampu untuk bisa menandingi dia. Itu kualitas kita,” ungkapnya, Kini, 
TNI AU tengah berencana untuk mengganti pesawat F-5 Tiger dengan pesawat jenis baru generasi 4,5. Generasi terbaru ini dipercaya dapat membuat Indonesia mampu menghadapi segala ancaman dari negara asing. Lalu, seperti apa sebenarnya kekuatan TNI AU dengan dua negara tetangga itu, berikut ulasannya: 

1. Jet tempur 
TNI AU sampai saat ini masih mengoperasikan 12 unit F-16 Fighting Falcon Block 15 A/B OCU. Indonesia akan menambah jumlahnya menjadi 24 buah dengan varian C/D 52ID. Selain produk barat, Indonesia juga memiliki pesawat buatan Rusia, antara lain 5 unit Sukhoi Su-27 SK/SKM dan 11 Su-30 MK/MK2. Selain itu, masih ada 16 unit jet tempur KAI T-50 Golden Eagle dan 12 unit EMB 314 Super Tucano. Sementara, Angkatan Udara Australia diperkuat 24 unit F/A-18F Super Hornet dan 71 unit F/A-18A/B Hornet . Selain kedua pesawat itu, negara ini masih memiliki dua unit F-35A Lightning II yang digunakan sepenuhnya untuk pelatihan. Sedangkan Malaysia diperkuat 18 unit Su-30MKM, 8 unit F/A-18 Hornet, 12 unit Mikoyan MiG-29, 20 unit BAE Hawk dan 18 unit Northrop F-5. Beberapa dari pesawat ini sempat menjalani modernisasi untuk meningkatkan kemampuan tempurnya di udara. 

2. Jumlah personel 
Dari sudut kekuatan personel, TNI AU memiliki 37.850 personel yang masih aktif berdinas. Hingga saat ini, Indonesia juga memiliki 510 pesawat, 110 di antaranya adalah pesawat tempur. Sedangkan Australia tercatat memiliki personel aktif sebanyak 14.120 orang, dan 4,273 personel cadangan. Untuk alutsistanya, negara ini memiliki 265 pesawat, baik pesawat tempur, patroli maupun angkut. Sementara, Malaysia memiliki personel aktif sebanyak 15 ribu orang. Menurut situs globalfirepower.com, Malaysia diperkirakan memiliki 217 pesawat, termasuk 97 jet tempur. 

3. Indeks kekuatan 
Meski hubungan antara Indonesia, Malaysia dan Australia cukup dekat, namun ketiga negara ini saling berlomba untuk memperkuat sistem pertahanan udaranya masing-masing. Berdasarkan situs analisa kekuatan militer dunia, globalfirepower.com, Indonesia menempati posisi cukup baik yakni urutan ke-12. Rating kekuatan Indonesia sebesar 0,5231. Hal ini dinilai dari kekuatan udara, darat, dan laut. Selain itu jumlah personel dan kemampuan belanja pertahanan. Sementara Australia berada satu tingkat dari Indonesia. Indeks kekuatan dari Negeri Kangguru sebesar 0,5281. Dibanding kedua negara di atas, Malaysia justru berada di peringkat 35. Negara ini mendapat indeks kekuatan sebesar 0,9612.

Sumber: Merdeka

Indonesia Mendapat Protes karena Undang Pemimpin Korut

Indonesia Mendapat Protes karena Undang Pemimpin Korut

Indonesia sebagai negara yang akan menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika (KAA) mengundang sejumlah pimpinan yang kontroversial salah satunya pemimpin Korut (Korea Utara). Tentu saja hal ini mendapat tantangan dan protes dari para peserta KAA yang lain. 

Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI telah membenarkan prihal undangan tersebut. Undangan itu ditujukan kepada penguasa Korut, Sudan, serta Zimbabwe. Namun demikian, pihak Kemlu Indonesia tidak menginfomasikan negara mana saja yang telah memprotes undangan tersebut. 

“Kita mengundang mereka karena bagian dari KAA, dan kita melihat hubungan bilateral dengan negara lain itu sangat penting,” kata Juru Bicara Kemlu Armanantha Natsir kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (9/4/2015). 

"Memang saat ini ada isu yang dipandang kurang enak. Namun demikian, kita melihat hubungan bilateral kita itu lebih besar dari isu yang dihadapi. Kita berharap hubungan kita membaik dan lebih kuat. Isu sekarang ini nyata dan akan selesai," lanjutnya. 

Pria yang akrab disapa Tata tersebut menambahkan, sejumlah negara sudah mengonfirmasi kehadiran di acara KAA yang akan berlangsung di Jakarta dan Bandung. “Mereka tetap ada yang sudah konfirmasi, tapi tingkatannya beda-beda,” sambung Tata

Latihan Bersama Navy Seal, Ini Hasil yang Didapat TNI AL

TNI AL dan US Navy Sea Surveillance Exercise (Latma Sea Survex) 15 menggelar latihan bersama di Provinsi Kepri memasuki hari terakhir Kamis ( 9/4).  Latihan selama selama empat hari itu bergerak di bidang penerbangan angkatan laut (Naval Aviation). Seperti aviation symposium dengan materi yang berkaitan dengan manuver lapangan berupa Maritime Domain Coordination, Search and Rescue (SAR) dan Humanitarian Assitant Disaster Relief (HARD).  Dan sasaran dari latihan ini adalah untuk dapat meningkatkan profesionalisme tuntutan tugas yang berkaitan dengan kegiatan patroli dan maritim. "Hasil dari latihan ini kami harapkan dapat meningkatkan pengetahuan personel TNI AL," kata Danpuspenerbal TNI AL Laksmana Pertama TNI, Sigit Setiyanta saat penutupan kegiatan latihan bersama tersebut, di Bandara Hang Nadim, Kamis (9/4). Lebih lanjut ia menyebutkan alasan kenapa pelaksanaan latihan bersama Sea Surveillance Exercise ini, diadakan di Provinsi Kepri. Hal itu karena Provinsi Kepri cocok untuk pelatihan ini.  Dimana banyak berbagai kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan ekonomi banyak dilaksanakan di wilayah laut seperti pelayaran kapal-kapal niaga, mobilitas penduduk dari satu pulau ke pulau lainnya, kegiatan pariwisata dan lain sebagainya.  "Konsenkuensi diratifikasinya UNCLOS 82 dalam perundang-undangan nasional,  pemerintah Indonesia diwajibkan menjamin keamanan bagi kapal-kapal yang melintas," katanya. Ia menuturkan adapun jaminan keamanan bagi kapal-kapal yang melintas, mencakup kemampuan penegak hukum terhadap pelanggaran yang terjadi. Selain itu juga diperlukannya SAR apabila terjadi sewaktu-waktu kecelakaan di perairan Indonesia.  "Contoh kasusnya yakni kecelakaan baru-baru ini jatuhnya pesawat Air Asia QZ 8501 di perairan Karimata," ungkapnya. Ia mengatakan kemampuan tersebut wajib dimiliki oleh pemerintah Indonesia dalam menjaga keamanan dan memberikan bantuan. Dan itu harus dimiliki oleh TNI AL. "Pengamanan laut, penegakan hukum, pengumpulan data intelejen SAR, dan dukungan operasi kemanusiaan perlu terus dijaga dan dikembangkan agar dapat melaksanakan tugas pokok dengan baik," tuturnya Peserta latihan terdiri dari satgas latihan berjumlah 18 prang personel wing udara dua Tanjungpinang. Pelaku latihan berjumlah 42 personel terdiri  dari delapan personel awak pesawat udara TNI AL CN-235 MPA, tujuh personel awak pesawat udar TNI AL casa NC-212 MPA, enam personel awak pesawat udara helikopter TNI AL BO-105 dan 21 personel awak pesawat  udara P3C Orion US Navy. Lalu pendukung  latihan berjumlah 20 personel, peninjau latihan berjumlah empat personel. Semua personel terdiri dari pusat penerbangan TNI AL dan Markas besar TNI AL. Dalam kegiatan latihan tersebut, turut dihadir Komandan Wing Udara 2 Tanjungpinang Kolonel Laut (P) Dwika Tjahja S, Durektur Operasi Puspenerbal Letkol Laut (P) Bayu Alisyahbana dan Perwira Operasi Latihan Mayor Laut (P) Dani Achnisundani.  

Marinir Indonesia-Amerika jelajahi hutan Banyuwangi
Banyuwangi : Pasukan khusus Marinir Amerika Serikat, US Marsoc, dan prajurit Intai Amfibi Marinir TNI AL yang sedang mengadakan latihan bersama menjelajahi hutan di Tumpang Pitu, Kabupaten Banyuwangi, Jatim, Kamis. Prajurit marinir kedua negara itu menjelajahi hutan dalam rangka latihan bertahan hidup di laut dan di hutan belantara. Letda Marinir Arifin didampingi Serka Marinir Tri Purwito beserta sejumlah pelatih dari Batalyon Intai Amfibi (Taifib) 1 Marinir lainnya menjelaskan tata cara bertahan hidup di hutan dan di laut. Mereka memperkenalkan sekaligus mempraktikkan cara menangkap dan memasak sejumlah binatang buas, antara lain biawak dan ular. Mereka juga memperkenalkan berbagai jenis tanaman hutan yang bisa dimakan secara langsung tanpa harus dimasak, termasuk juga tanaman yang tidak bisa dimakan karena membahayakan. Selain itu para pelatih juga diperkenalkan berbagai macam hewan laut yang bisa dimakan. Prajurit Marinir kedua negara cukup antusias dalam mengikuti materi latihan yang diberikan para pelatih andal dari Korps Marinir TNI AL tersebut. Meski mulanya terlihat geli, prajurit Marinir Amerika terus mencoba mencicipi sejumlah tanaman dan hewan yang telah dicontohkan terlebih dulu oleh para pelatih, bahkan beberapa di antara mereka ada yang mencoba menangkap ular dan biawak. Pada kegiatan yang merupakan rangkaian dari latihan bersama bersandi Lantern Iron 15-5524 itu, materi bertahan di laut dilaksanakan di Pantai Parang Kursi di kawasan hutan Tumpang Pitu, Lampon, Kecamatan Pesanggaran. Selain melibatkan sejumlah pelatih yang terdiri atas perwira dan bintara, kegiatan bertahan hidup di hutan itu juga dipantau oleh Komandan Satuan Tugas Latihan Letkol Marinir Freddy Ardianzah. Laihan yang diselenggarakan sejak 19 Maret 2015 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir Baluran, Situbondo, akan berakhir 10 April 2015. 

Sumber : JPNN ,  ANTARA

PT TES Buat Simulator Tank Multiranpur Untuk Efisienkan Pelatihan Prajurit TNI

Berbagai simulator untuk pesawat dan kendaraan tempur diproduksi oleh PT Technology and Engineering Simulation (TES). Salah satu yang cukup menarik ialah sebuah simulator yang dapat digunakan untuk beberapa jenis kendaraan tempur. Adapun jenis simulator ini merupakan pesanan dari Pusat Pendidikan Kavaleri TNI AD. Tidak seperti simulator pada umumnya di mana 1 simulator adalah untuk 1 jenis alat, simulator Multiranpur bisa diganti-ganti. "Kita sedang membangun Multiranpur, proyek 3 tahun mudah-mudahan bisa selesai tahun ini. Ini cukup unik, untuk menghemat karena bisa diganti-ganti 3 jenis tank," ungkap Direktur Utama PT TES M. Mulia Tirtusudiro di kantornya, Desa Mekar Wangi, Lembang, Bandung Barat, Jabar, Kamis (9/4/2015). 

Multiranpur dapat diganti-ganti bagian kabinnya untuk simulator tank Scorpion, tank Stormer, dan tank AMX. Ke depan, TES pun akan mengembangkan untuk membuat kabin main battle tank Leopard. Dengan efisiensi seperti itu, artinya pemerintah dapat menghemat biaya yang cukup besar. Pasalnya untuk pembuatan satu simulator harganya terbilang tidak murah. "Simulator dirancang untuk berumur 20 tahun. Harganya mendekati harga pesawat, tergantung konfigurasi. Kalau di dunia di atas harga alutsista yang dibeli harganya. Kalo kita hampir mendekati aslinya," jelas Business Development Manager PT TES, M Iqbal Tirtusudiro di lokasi yang sama. Simulator Multiranpur merupakan simulator satu-satunya di dunia yang bisa diganti-ganti untuk beberapa jenis ranpur. Iqbal pun yang simulator-simulator buatan TES dapat bersaing dengan produk buatan luar negeri, terutama staf dari PT TES sendiri yang masih muda-muda dan memiliki banyak potensi.  "Sebenarnya bisa saja bersaing, di bagian nilai simulator keakuratan dan simulator data paket. Di dunia banyak source jadi nggak harus mesen satu negara terbuka luas. Biasa kerjasama antar perusahaan. Prinsip kita ingin menjaga kompetensi teknis. Perlu barang apa, kalau program kita bisa bikin. Yang jelas kalau dibikin pemerintah kita sangat senang," kata Iqbal. "Kita unggulnya simulation software dikuasi. Jadi mau pake modul Korea jadi bisa, tergantung kesepakatan. Kita 90 persen buatan lokal. Software, model matematik, koneksi antar software, visual database. Sudah bisa dan siap bersaing," sambung lulusan ITB tersebut. Simulator Multirampur dibangun di Pusat Pendidikan Kavaleri di Padalarang, Bandung, dalam 3 tahap. Tahap pertama adalah untuk Scorpion, tahap kedua untuk Stormer, dan yang saat ini sedang dalam proses penyelesain adalah kabin untuk tank AMX. Perancang simulator ini ternyata datang langsung dari Puslitbang TNI AD. Dalam pembuatannya, PT TES membutuhkan waktu 4 tahun di mana satu tahun khusus untuk membuat konsepnya. Taiwan disebut sedang melakukan negoisasi untuk pembuatan simulator Multiranpur ini. "Ya sedang negoisasi. Mungkin Konsepnya sama, tapi visualnya beda. Karena harus dibedakan untuk dalam negeri sama luar," terang Business Development PT TES, Gerald S Manurung menambahkan. Sejumlah simulator telah berhasil dikembangkan oleh perusahan ini. Seperti simulator Hawk untuk Malaysia dan TNI AU. Simulator CN-235 untuk Malaysia, simulator tank ACV 300 5 buah untuk Malaysia. Simulator untuk TNI AU lainnya yang telah dibuat PT TES adalah Super Puma, Heli Bell. Sementara yang masih dalam pengembangan adalah Multiranpur, simulator F-16, dan simulator pesawat anti kapal perang untuk TNI AL. PT TES juga sedang melakukan penjajakan local content untuk pembuatan simulator Sukhoi. "Sebenarnya yang paling utama dalam pembuatan simulator adalah membuat modelnya atau softwarenya untuk bisa merepresentasikan seperti alutsista sebenernya," tutup Gerald. 

Sumber : Detik

Simulator Militer Kelas Dunia PT Technology and Engineering Simulation (TES)

Industri pertahanan dalam negeri semakin berkembang dan dapat diandalkan untuk TNI. Tak kalah dengan BUMN seperti PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia, sebuah Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) di pinggiran Kota Bandung tak bisa dilihat sebelah mata. Terletak di atas bukit yang berada di Lembang tepatnya di Desa Mekar Wangi, Bandung Barat, PT Technology and Engineering Simulation (TES) berhasil menciptakan berbagai simulator untuk kendaraan militer. Seperti simulator pesawat, kendaraan tempur, maupun helikopter. "Dari komponen sampai doktrin militer semua kita bangun sendiri. Kita semua kerjakan di sini," ungkap Direktur Utama TES Muhammad Mulia Tirtosudiro saat ditemui di kantornya, Kamis (9/4/2015). Industri pertahanan milik TES ini tak bisa dibilang kecil. Mulia mendirikan sebuah kawasan di atas bukit 6 hektar untuk menghasilkan simulator-simulator yang berguna bagi dunia militer. Simulator yang telah berhasil dibuat oleh perusahaan ini seperti fight full mission simulator. 


Simulator dibuat sedemikian rupa agar dapat merepresentasikan bentuk pesawat ataupun kendaraan militer. Dengan demikian pilot tidak harus selalu terbang saat latihan. Komponen dari FMS terdiri dari software seperti navigasi radio, visual database, termasuk intruktur sistem operasi pesawat. Mulai dari perancangan hingga pembangunan simulator dilakukan di kawasan PT TES. Simulator juga dilengkapi dengan sistem motion sehingga siapapun yang menggunakan simulator tersebut akan merasakan seperti benar-benar sedang menerbangkan pesawat. Menurut Mulia yang merupakan jebolan PT Dirgantara Indonesia itu, TES sudah berdiri sejak 2004. Pasalnya masuk dalam industri pertahanan dalam negeri tidaklah mudah.  "Kita nggak bisa langsung jual di Indonesia, bangsa kita sudah terbiasa lihat barang luar, karena barang bule dianggapnya keren. Yg lokal susah diapresiasi. Awal-awal kita menjual product kita ke Kemhan untuk TNI lewat Taipei-taipei dulu lah, nggak langsung atas nama kita. Nggak apa-apa, yang penting bisa menunjukkan kemampuan kami dulu," jelas Mulia. Di tahun 2007, TES di bawah sub-contract berhasil mengerjakan upgrade Fighter FMS untuk militer Pesawat Hawk Malaysia. Setelah itu barulah kemudian pemerintah melirik hasil karya TES untuk digunakan bagi militer Indonesia. "Saya ingin berterima kasih kepada pemerintah sejak era Pak SBY dan berlanjut ke pak Jokowi, Kemenhan memberikan dorongan terhadap industri pertahanan lokal. Ada UU nya kan kalau produk bisa dibuat di dalam negeri itu bisa dibuat oleh industri lokal. Itu kami rasakan," ucap Mulia. "Untuk Malaysia kita upgrade simulator Hawk di Penang, perbaikan simulator CN-235 di Kuching, dan meneruskan design dan manufacturing simulator Tank ACV 300 Tank, ada 1 set 5 buah di Kuantan," jelas Project Engineer TES M Taufik Tirtosudiro di lokasi yang sama. 


Untuk dalam negeri sendiri, TES telah mengupgrade simulator Pesawat Hawk TNI AU yang ada di Pekanbaru. Selain itu, TES bekerja sama dengan perusahan lain membantu pembuatan software, visual, dan audio untuk Helikopter Super Puma TNI AU di Bogor. Selain itu, TNI AD kini menggunakan simulator Heli Bell bagi Pusat pendidikan Penerbad di Semarang. "Kita sekarang sedang garap simulator untuk (pesawat tempur) F-16 dan Penjajakan local content untuk Sukhoi," tutur Taufik. Untuk TNI AL, TES juga sedang mengerjakan simulator bagi pesawat anti kapal selam. Di luar simulator, di bawah payung Technology and Engineering System, perusahaan ini banyak memberikan sumbangsih kepada negara. TES telah melakukan upgrade hampir di semua early warning radar di Indonesia dari yang sebelumnya hanya analog, kini sudah beralih ke digital. Itu sesuai dengan perkembangan doktrin militer TNI. Di luar bidang militer, TES melakukan rehabilitasi terhadap instrumen pembangkit listrik milik PLN yang sudah tua agar bisa berumur lebih panjang lagi. 


Sumber : Detik

Sniper Kelas Dunia Buatan Pindad Hanya Diproduksi di 4 Negara

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT. Pindad kembali mencetak hasil gemilang. Pindad berhasil memproduksi senapan jenis Sniper paling diminati di dunia. Dilansir laman Pindad, Senin (6/4/2015), Sniper dengan kaliber 12,7 milimeter (mm) ini disebut-sebut hanya mampu diproduksi oleh empat negara. Pindad menamai senapan ini dengan “SPR2”. SPR2 adalah senapan anti materil yang merupakan anggota senapan array presesi tinggi yang dihasilkan oleh PT Pindad. Dalam penjelasannya yang juga dilansir laman Liputan6, Senin, SPR 2 adalah senapan tembakan tunggal, memiliki aksi baut dengan penglihatan optik dan a malt baffle muzzle brake untuk mengurangi kekuatan hentakan. Tak hanya itu Sniper ini juga dilengkapi teknologi yang mampu melihat sasaran di malam hari. Sniper ini menjadi senjata mematikan mengingat kemampuan yang dimiliki mampu menembus kendaraan tank baja, memiliki jangkauan tembak hingga 2 kilometer (km) dan memiliki tiga efek amunisi sekaligus yaitu menembus, membakar dan meledakkan. Kemunculan sniper ini sempat membuat mata negara-negara maju di dunia tercengang, sebab sebelumnya hanya tiga negara yang mampu membuat sniper dengan kaliber besar ini, yaitu Amerika Serikat (AS) dan dua negara di Eropa. Sebenarnya Pindad juga memiliki hasil produksi sniper selain jenis SPR 2, yaitu SPR 3. hanya saja untuk jenis SPR 3 ini kaliber pelurunya lebih kecil dibandingkan SPR 2, hanya 7.62 mm. Dua sniper buatan Pindad ini pernah dipamerkan dalam Indo Defance pada akhir 2014 lalu di JIExpo Kemayoran, Jakarta, bersanding dengan produk pertahanan kelas dunia lainnya. 

Sumber: Solopos

Wednesday, April 8, 2015

Tentara Iran Serang ISIS Setelah Temukan Kuburan Massal 1.700 Tentara Irak

Tentara Iran Serang ISIS Setelah Temukan Kuburan Massal 1.700 Tentara Irak
Tentara Iran Serang ISIS Setelah Temukan Kuburan Massal 1.700 Tentara Irak  - Tikrit - Temuan mengejutkan telah membakar semangat Iran untuk menyerang ISIS, baru-baru ini Iran menemukan kuburan massal yang berisikan 1.700 tentara Irak yang dibantai ISIS. Mayat tentara Irak yang dibantai ISIS ini dikuburkan di dalam lubang dangkal tanpa menggunakan kain kafan. kuburan  massal ini ditemukan di area kompleks istana milik mantan Presiden Irak, Saddam Hussein di Tikrit.

Menurut dugaan ada 12 kuburan massal yang berisi 1.700 mayat tentara Irak yang dibantai ISIS. ISIS terkenal dengan keberutalannya yang sangat keji dan itu tidak menggambarkan Ahli sunnah Waljamaah. Islam tidak mengajarkan untuk menyiksa dan membunuh tawanan perang. Sebaliknya ISIS melakukan hal yang berlawanan dengan Ajaran Islam. Baca :Apa itu ISIS, Sesatkah ISIS itu dan Bagaimana Sejarah ISIS?

Dengan bertambahnya temuan ini membuat Syiah murka, saat ini Iran yang merupakan pusat Syiah dan merupakan sekutu dari Irak akan menuntut balas atas kematian tentara Irak yang dibantai oleh ISIS dengan mengincar Mosul, yang menjadi markas ISIS di Irak.

Tidak bisa dipungkiri, bahwa perang yang terjadi di Irak adalah perang antara Syiah dan Sunni. Namun, banyak ulama yang membantah bahwa ISIS itu adalah bagian dari Sunni.  Baca :Sejarah ISIS, Siapa Itu ISIS, Dan Siapa Yang Membawa ISIS Masuk Ke Indonesia

ISIS dengan segala kekuatan militernya telah menunggu pasukan Iran di Mosul, Irak. ISIS merupakan kelompok militan yang memiliki kekuatan militer yang patut untuk di pertimbangkan jika ingin berkonfortasi langsung dengannya. 

Sumber: Detik Militer

Nelayan Madura Temukan Benda Menyerupai Misil

Seorang nelayan warga sebuah desa di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menemukan sebuah benda berbentuk silinder yang menyerupai misil atau roket alias rudal. Warga yang diketahui bernama Madie alias Rawidi (55 tahun) itu menemukan benda semacam roket itu di pesisir pantai Desa Lombang, Kecamatan Gili Genting, Sumenep, kemarin petang. Dia kemudian melaporkan penemuan itu kepada kepala desa setempat lalu disampaikan kepada polisi. Aparat Kepolisian Resor Sumenep telah mengevakuasi benda itu segera setelah dilaporkan. Tapi, polisi belum memberikan pernyataan apa pun tentang benda itu. Polisi Sumenep berkoordinasi dengan aparat satuan penjinak bom atau bahan peledak Gegana Kepolisian Daerah Jawa Timur. Madie mengaku tak menduga menemukan benda semacam roket itu. Dia semula sedang menjala ikan di pinggir pantai sekaligus mencari botol plastik bekas untuk dijual. Dia kaget dan melempari benda itu dengan batu. Namun tidak terjadi ledakan. Dia kemudian berteriak minta tolong warga sekitar untuk bersama membawa benda temuan itu menuju gudang bekas penimbunan rumput laut milik seorang warga. Benda berbentuk silinder itu sepanjang satu meter dengan berat diperkirakan 5 kilogram sampai 6 kilogram. Berwarna oranye dengan lampu sonar yang masih aktif menyala dan mengeluarkan warna merah di ujung benda. 

Sumber : VIVA

Lima Perompak Dibekuk TNI AL di Perairan Batam

Tim Sea Rider AL dari Guskamlabar membekuk lima pelaku perompak di pesisir hutan bakau Sungai Langkai Tembesi, Sagulung, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (7/4/2015) sekitar pukul 07.30 WIB. Operasi tersebut dipimpin Kapten Rudi bersama sembilan anggotanya. Lima pelaku begal laut ini masing-masing berinisial LG, JS. JW, S, dan EB. Komplotan itu sering disebut dengan kelompok spesialis kriminal laut bernama LG. LG diringkus setelah kedapatan menjarah sebagian barang bawaan kapal tug boat. Menurut Komandan Gugus Keamanan Laut Armada bagian Barat (Guskamlabar) Laksamana Pertama Abdul Rasyid, mengatakan kelima pelaku merupakan warga Batam. Namun tempat tinggal pasti mereka, Abdul Rasyid masih enggan menyebutkan. Pasalnya kasus tersebut masih dalam pengembangan. "Mereka orang Batam. Kita masih kembangkan dulu," ungkap Abdul Rasyid saat menggelar ekspos di Mako Lanal Batuampar, Selasa (7/4/2015) sore. Penangkapan ini berawal saat Guskamlabar menerima laporan via telepon salah seorang nakhoda kapal adanya aksi perompak, Selasa (7/4/2015) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Saat itu tug bout berjalan di wilayah perairan Kabil, Nongsa. Tim Sea Rieder Guskamlabar menggunakan kapal karet langsung menerjunkan sembilan personel ke lokasi kejadian. Laporan yang diterima Guskamlabar, perompak kabur usai menjarah sebagian isi bawaan kapal. "Kita dapat informasi dari nakhoda kapal adanya perompak. Kita langsung turun ke lokasi kejadian. Setelah mendapatkan petunjuk, kita langsung lakukan pengejaran," kata Abdul Rasyid. Menurutnya, pihak ABK kapal sengaja membiarkan mereka mengambil isi barang bawaan kapal. Nakhoda serta ABK pun hanya melakukan pengintaian saat perompak menjalankan aksinya di atas kapal. Hal itu sengaja dibiarkan demi keselamatan ABK kapal. 

Sumber :  TRIBUNNEWS

Rusia Cukur Pesanan Jet Tempur T-50

Sukhoi T-50 PAK FA
Kementerian Pertahanan Rusia memangkas pesanan pesawat baru PAK FA dari 52 menjadi 12 pesawat. Menurut laporan Departemen Pertahanan, militer Rusia telah merevisi rencana pembelian 52 pesawat generasi kelima T-50 jet tempur Prospective Airborne Complex of Frontline Aviation (PAK FA) karena keterbatasan anggaran. Pembelian awal saat ini, akan terbatas hanya 12 pesawat, setelah itu, angkatan bersenjata akan memutuskan lebih lanjut. Militer Rusia membeli sejumlah kecil jet tempur generasi kelima T-50 jet sebagai bagian program PAK FA yang direncanakan dalam Program Persenjataan Negara sampai tahun 2020, ujar Wakil Menteri Pertahanan bagian Peralatan Perang Yury Borisov. Militer sekarang akan membeli hanya 12 pesawat pada awalnya, dan kemudian, setelah pengujian operasional dan commissioning, akan memutuskan berapa banyak pesawat jenis ini dibeli. Sebelumnya, Angkatan bersenjata membuat komitmen untuk mengakuisisi 52 pesawat T-50. 

Produksi Siap Dimulai 
Borisov mengumumkan kemungkinan penurunan total pembelian pesawat, saat berkunjung ke pabrik pesawat ke Komsomolsk-on-Amur. Dia menyatakan “perusahaan siap memulai produksi massal pesawat tempur generasi kelima pada 2016.” Namun, wakil menteri ini menambahkan, Departemen Pertahanan berhak untuk merevisi jumlah yang dibeli. “Mengingat kondisi ekonomi yang baru (tidak baik) rencana asli/awal mungkin harus disesuaikan,” Borisov menjelaskan. “Lebih baik memiliki PAK FA tetap disimpan sebagai cadangan, dan nantinya akan bergerak maju. Sementara untuk saat ini, akan memaksimalkan segala kemampuan jet tempur 4 + [Su-30 dan Su-35].” Presiden United Aircraft Corporation (UAC), Yury Slyusar, mengatakan Kementerian Pertahanan telah berkoordinasi tentang posisi ini dengan perusahaannya. Menurut sumber militer, Program Persenjataan Negara sampai tahun 2020 disebutkan tentang pembelian 52 jet tempur T-50. “Kami bahkan membuat jadwal pengiriman yang tepat,” kata sumber Kommersant itu. “Pada periode 2016-2018, Angkatan Udara Rusia dijadwalkan untuk menerima delapan jet tempur setiap tahun, dan pada tahun-tahun 2019-2020 – 14 pesawat setiap tahun.” 


Realitas Ekonomi Baru 
Rencana itu pada awalnya sangat realistis dan layak, kata dia, sebelum negara Rusia terperosok dalam kesulitan ekonomi. “Kami sekarang telah memahami hal itu, dan akan memulai dengan menandatangani kontrak untuk satu skuadron T-50s [12 pesawat],” kata sumber itu. “Setelah itu, kami akan memutuskan berapa banyak dari T-50 yang masih diperlukan. Dan seberapa banyak kemampuan kita. UAC menolak mengomentari informasi itu. Proyek PAK FA dimulai tahun 2002 dan dua tahun kemudian model pesawat itu disampaikan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Pada tahun 2010, Putin mengatakan tahap pertama pembangunan pesawat, dibiayai sebesar 30 miliar rubel ($ 530 juta), dan jumlah yang sama akan diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan. Selama periode ini enam prototipe terbang, pesawat PAK FA telah diciptakan. Borisov mengatakan pada 23 Maret bahwa militer masih mengharapkan menerima empat pesawat tambahan sebelum akhir 2015 untuk pengujian. Selain itu, menurutnya pada tahun 2015 perusahaan juga akan memberikan 14 jet tempur Su-35 dan lima jet tempur Su-30m2, kepada militer Rusia. (Kommersant). 

Sumber: JKGR


Ryamizard : “Kementerian Pertahanan Kaji Pembelian 2 Pesawat Amfibi US-2”

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengungkapkan niat Pemerintahan Joko Widodo untuk membeli pesawat amfibi US-2 yang diproduksi ShinMaywa Industries Ltd yang kantor pusatnya di Prefektur Hyogo. “Kami menilai adanya kesesuaian dengan kebutuhan dan berharap dapat membeli. Saat ini masih dalam tahap pengkajian dan jika sudah selesai akan segera dilaporkan ke Presiden,” ujar Ryamizard Senin (06/04) saat diwawancarai Kyodo News. Pria yang pernah menjabat Kepala Staf Angkatan Darat mulai tahun 2002 sampai 2005 yakni pada masa Pemerintahan Presiden Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono, lebih lanjut menyatakan pesawat amfibi US-2 sangat cocok dengan kondisi geografi Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Ryamizard juga menekankan bahwa Jepang dan Indonesia sering menghadapi bencana alam seperti gempa bumi, “Secara geografis, Indonesia berada dalam ring of fire, jadi kita harus belajar dari Jepang dalam menangani manajemen bencana.” Pesawat US-2 merupakan pesawat jenis amfibi yang dapat lepas landas dan mendarat di air dengan cepat, serta sudah digunakan Pasukan Bela Diri (Jietai) untuk melakukan aksi cepat tanggap jika terjadi kecelakaan di lautan. Saat ini Kementerian Pertahanan juga sedang melakukan pengkajian untuk membeli pesawat amfibi dari Rusia. In March, Japan and Indonesia signed a defense agreement that stipulates cooperation in several sectors including maritime cooperation and disaster management. Pada bulan Maret silam, Pemerintah Jepang dan Indonesia menandatangani kesepakatan pertahanan yang menetapkan kerjasama disejumlah bidang termasuk kerjasama maritim dan manajemen bencana.

Sumber: Hallojepang

Hacker Rusia Berhasil Bobol Sistem Gedung Putih

Menurut FBI, Secret Service dan CIA yang melakukan penyelidikan gabungan, serangan kali ini adalah yang paling canggih terhadap sistem pemerintah AS. (Alex Wong/Getty Images)★ 

Peretas asal Rusia dituduh telah berhasil menyusup masuk ke jaringan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat untuk membobol dan mencuri data-data dari sistem komputer Gedung Putih.

Hal ini disampaikan oleh seorang pejabat AS yang mendapatkan informasi soal investigasi pembobolan jaringan Gedung Putih seperti diberitakan CNN, Rabu (8/3).

Pejabat itu mengatakan bahwa hacker Rusia tidak mampu menembus data-data rahasia di Gedung Putih, namun mereka berhasil mencuri data seperti rincian jadwal kunjungan Presiden Barack Obama. Walau bukan hal yang sensitif dan rahasia, rincian perjalanan yang tidak terbuka untuk publik ini diincar oleh banyak badan intelijen asing.

Gedung Putih mendeteksi penyusupan di sistem komputer mereka pada Oktober tahun lalu. Jaringan sempat dimatikan sementara untuk dilakukan peningkatan keamanan sistem.

Menurut FBI, Secret Service dan CIA yang melakukan penyelidikan gabungan, serangan kali ini adalah yang paling canggih terhadap sistem pemerintah AS.

Serangan itu terlacak dari komputer di seluruh dunia, namun berdasarkan penelusuran kode dan tanda-tanda lainnya penyidik menyimpulkan bahwa pelakunya bekerja untuk pemerintah Rusia.

Cara kerja hacker  
Menurut penyidik, hacker Rusia masuk ke jaringan komputer Gedung Putih setelah berhasil membobol situs Departemen Luar Negeri AS. Padahal, sistem Deplu AS telah dilapisi dengan keamanan siber tingkat tinggi. Seorang pejabat AS mengatakan, seorang hacker Rusia bahwa telah memiliki akses ke Deplu selama berbulan-bulan.

Seperti kebanyakan peretasan, pembobolan kali ini juga dimulai dari email phishing, yaitu menyamar untuk membuat pegawai Deplu memberikan akses ke jaringan.

"Seringkali, hacker Tiongkok dan yang lainnya masuk ke sistem kami dengan hanya berpura-pura menjadi orang lain dan meminta akses, dan ada seseorang yang tertipu dan memberikannya," kata Direktur Intelijen Nasional James Clapper dalam ceramahnya di konferensi siber FBI Januari lalu.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Rusia di AS menolak mengomentari informasi tersebut.(den)


Retas Gedung Putih, Hacker Rusia Curi 'Rahasia' Obama
Para peretas yang diduga berafiliasi dengan Rusia telah membobol sistem komputer Gedung Putih dalam beberapa bulan terakhir dan berhasil mencuri sejumlah informasi mengenai jadwal harian Presiden AS Barack Obama.

Mengutip pernyataan seorang pejabat AS yang sedang melakukan investigasi, kantor berita CNN melaporkan, para peretas memeroleh "akses ke informasi sensitif seperti rincian real-time jadwal presiden yang tidak diungkap ke publik."

Meskipun informasi macam ini tidak terklasifikasi, namun pemerintah AS menilai dokumen tersebut tetap berharga untuk pihak asing.

Sebuah serangan dengan metode pengelabuan memungkin peretas Rusia untuk mengakses jaringan komputer Departemen Luar Negeri AS, yang selanjutnya dikembangkan untuk membobol sistem komputer Gedung Putih.

Para peretas itu disebut bekerja untuk pemerintah Rusia tetapi tidak berhasil dalam mengakses setiap jaringan rahasia AS.

Namun, serangan ini menandakan sistem keamanan tingkat tinggi yang diterapkan pemerintah AS masih bisa dibobol oleh pihak luar, dan mengancam pencurian data rahasia milik negara.

Wakil Penasehat Keamanan Nasional Gedung Putih, Ben Rhodes mengatakan, para peretas tidak berhasil mengakses informasi rahasia, meskipun pemerintah tetap memandang informasi yang tidak terklasifikasi ini sebagai informasi sensitif.

Ia berkata "semakin prihatin" dengan serangan siber yang belakangan melanda.

Rhodes tidak mengkonfirmasi atau menyangkal para peretas Rusia bertanggungjawab atas pembobolan sistem komputer Gedung Putih. "Ini adil untuk mengatakan ... Rusia telah aktif dalam ruang siber dan di ruang spionase," kata Rhodes kepada CNN. (adt)


AS Malu-malu Akui Serangan Hacker di Gedung Putih
Sekelompok hacker yang berafiliasi dengan Rusia dilaporkan telah membobol sistem komputer Gedung Putih, namun hal ini tidak diakui oleh Amerika Serikat (AS).

Mengutip pernyataan seorang pejabat AS yang sedang melakukan investigasi, kantor berita CNN melaporkan, para peretas memeroleh "akses ke informasi sensitif seperti rincian real-time jadwal presiden yang tidak diungkap ke publik."

Mungkin data tersebut terkesan tak berharga, tapi bagi pihak asing data curian itu bisa dipakai untuk melakukan berbagai kegiatan demi keuntungan pihaknya.

Namun otoritas AS masih malu-malu mengakui berita soal hacker Rusia yang berhasil membobol sistem komputer Gedung Putih. "Memang ada kejadian tahun lalu, tapi kini sistem kami lebih aman," kata Wakil Penasehat Keamanan Nasional Gedung Putih, Ben Rhodes.

Rhodes juga mengatakan, para peretas tidak berhasil mengakses informasi rahasia, meskipun pemerintah tetap memandang informasi yang tidak terklasifikasi ini sebagai informasi sensitif.

Pun begitu, meski mengakui adanya indikasi serangan, namun Rhodes menegaskan bahwa hal tersebut belum tentu dilakukan oleh hacker, apalagi yang memang ditugaskan oleh Rusia.

"Saat ini kami tidak mau membicarakan dari mana serangan tersebut berasal," katanya, dikutip dari ABC Online, Rabu (8/4).


NSA Bisa Intip Foto Telanjang
Edward Snowden. (Dok. Glenn Greenwald/Laura Poitras)★ 
Pembocor rahasia dokumen intelijen Amerika Serikat, Edward Snowden, kembali muncul ke publik dan kali ini ia diwawancarai oleh pembawa acara sekaligus komedian John Oliver dalam program televisi "Last Week with John Oliver" di HBO.

Wawancara dilakukan di sebuah kamar hotel di Moskow, Rusia, pekan lalu. Wawancara yang dibawakan secara setengah serius dan setengah kocak ini membicarakan soal aksi mata-mata yang dilakukan intelijen Amerika Serikat, privasi, keamanan, dan ... foto penis.

Hal paling menggelitik dari wawancara ini adalah ketika Oliver bertanya, apakah badan intelijen Amerika Serikat (AS) dapat melihat foto selfie seorang yang telanjang secara online?

"Ya," Snowden menjawab.

Jika seseorang mengirim gambar penis di email yang melewati jaringan Internet internasional, Snowden mengatakan hal itu bisa dilihat oleh badan intelijen AS.

"Jika Anda memiliki email di tempat seperti Gmail, lalu hosting server di luar negeri atau transfer data ke luar negeri atau kapan saja melintasi luar perbatasan Amerika Serikat, gambar Anda akan berakhir di database."

Ia menambahkan, "Bahkan jika Anda mengirimkannya ke seseorang di Amerika Serikat, komunikasi sepenuhnya domestik antara Anda dan istri Anda, itu dapat pergi ke New York ke London, dan kembali lagi, dan semua terjebak di database."

Oliver menggelar wawancara dengan Snowden untuk membahas tentang sejauh mana program mata-mata digital yang dilakukan National Security Agency (NSA) Amerika Serikat.

Pengaturan jadwal wawancara ini membutuhkan waktu berbulan-bulan. Hanya segelintir jurnalis AS yang melakukan perjalan ke Rusia untuk bertemu Snowden secara pribadi.

Yang menjadi pertanyaan besar kemudian adalah, mengapa Snowden dan penasihatnya mengabulkan permintaan wawancara lama dengan Oliver?

"Alasan kami memilih John Oliver adalah karena jurnalisme," kata seorang sumber yang dekat dengan Snowden.

Seperti diketahui, Snowden yang merupakan mantan karyawan NSA, telah membuka kedok NSA selama bertahun-tehun tentang aksi penyadapan terhadap sejumlah negara beserta pemimpin atau pejabat tinggi negara. Snowden membocorkan dokumen itu kepada media massa pada Juni 2013.

Oliver mungkin bersikeras mengatakan dirinya pelawak, tetapi pemirsa yang biasa menyaksikan programnya telah mengetahui bahwa kadang tindakannya merupakan kegiatan jurnalistik.

Kepada Oliver, Snowden mengungkap kekhawatirannya ketika pertama kali membocorkan dokumen NSA kepada The Guardian lalu The Washington Post. Ia khawatir banyak pihak yang tidak memedulikan bahaya aksi penyadapan.

"Saya awalnya takut bahwa ini akan menjadi cerita tiga hari. Semua orang akan melupakannya," katanya kepada Oliver. Tetapi pada kenyataannya apa yang dilakukan Snowden mendapat perhatian publik dan mereka merasa perlu melakukan sesuatu untuk menghindari upaya mata-mata.

Snowden memiliki 1,7 juta dokumen NSA sebelum kabur ke Hong Kong dan membocorkan sekitar 200 ribu di antaranya kepada jurnalis Glenn Greenwald dan Laura Poitras.

Snowden tinggal di Rusia sejak ia membocorkan dokumen. Pemerintah setempat melindungi Snowden dari pihak berwenang di AS yang hendak melanjutkan proses hukum karena menilainya telah berkhianat. Lokasi pasti tempat tinggal Snowden dirahasiakan oleh pemerintah setempat.

Menurut Jack Devine, mantan direktur operasional CIA, saat ini Snowden adalah salah satu aset terbesar Rusia karena memiliki dokumen NSA.

Hal serupa disampaikan oleh mantan jenderal agen mata-mata Rusia, KGB, yang sekarang tinggal di AS, Olig Kalugin.

"Saat ini Rusia sangat senang atas hadiah yang diberikan oleh Edward Snowden. Pria itu pasti sedang sibuk melakukan sesuatu. Dia tidak mungkin akan menganggur sepanjang hidupnya," ujar Kalugin.



  Sumber: CNN 
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com