Polri akan mengecek DNA jenazah terduga teroris yang tewas setelah terlibat baku tembak antara Detasemen Khusus 88 Antiteror dengan kelompok teroris Santoso, Jumat (3/4/2015) lalu. “Kita akan cek DNA jenazah yang tertembak di Poso,” ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Rikwanto melalui pesan singkat, Minggu (5/4/2015). Sejauh ini, lanjut Rikwanto, polisi menduga bahwa jenazah tersebut adalah Sabar Subagyo atau yang lebih dikenal sebagai Daeng Koro. Selama ini Daeng Koro dikenal sebagai tangan kanan gembong teroris paling dicari di Indonesia, Santoso. “Diduga kuat memang Daeng Koro, tapi kan harus ada kepastiannya. Maka itu kita cek DNA-nya,” ujar Rikwanto. Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror terlibat kontak tembak dengan sejumlah orang tidak dikenal, yang diduga kelompok Santoso, Jumat (3/4/2015). Kontak tembak terjadi sekitar pukul 12.00 Wita di Pegunungan Sakina Jaya, Desa Pangi, Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah. Satu orang tewas dalam kontak tembak itu. (Baca: Polri: Densus 88 Kontak Tembak di Sulteng, 1 Orang Tewas) Peristiwa bermula saat warga melaporkan ada enam orang tak dikenal di rumahnya, usai melaksanakan salat Jumat. Warga itu kemudian melapor ke Markas Polres Parimo. Tim Densus 88 Antiteror langsung melakukan penyisiran ke arah lokasi. Tim melihat ada sekitar 12 orang tak dikenal. Anggota Densus 88 sempat melakukan tembakan peringatan ke selusin orang tak dikenal itu. Kemudian, terjadi balasan hingga menimbulkan kontak tembak selama satu jam. Kelompok bersenjata tersebut kemudian melarikan diri ke arah pegunungan
Sumber: Kompas.com
0 comments:
Post a Comment